Tak ada solusi permanen untuk mengatasi soal macet di kota - kota besar dunia, termasuk Jakarta. Tidak percaya ? Kepadatan lalu lintas di jalan raya berkait erat dengan kepadatan penduduk, ketersediaan infrastruktur jalan raya, industri otomotif, sarana transportasi massal. Semua indikator tersebut saling mengait, tak bisa dilepas satu persatu. Okelah, itu urusan pembuat kebijakan yakni pemerintah daerah dan pusat, sebagai pengguna jalan raya dan transportasi yang penting cari cara bagaimana siasatinya.
Mengeluh tak ada gunanya, kemacetan menimpa semua pengguna jalan umum, mau kaya, miskin, tua, muda. Bisa tidak kena macet bila pakai moda transportasi udara, seperti helikopter atau drone . Jangan salah, pesawat drone adalah salah satu harapan untuk mengatasi kepadatan lalu lintas di darat dengan memindahkan ke "matra udara".
Di negara - negara Afrika, pesawat drone sudah dikembangkan untuk dipakai mengantar obat - obatan untuk daerah yang sulit dijangkau transportasi darat. Mungkin masih terlalu jauh kita mengharapkan moda transportasi seperti drone, faktanya hari ini kita hanya menemui 3 moda transportasi, yakni : Moda Transportasi untuk individu (Motor, Ojek), Moda Transportasi untuk grup (Taxi dan Taxi Online), Moda Transportasi massal (Trans Jakarta, Commuter Line). Bagaimana kita memanfaatkan dengan maksimal ketiga moda transportasi darat tersebut untuk mengatasi kemacetan ?
Berikut solusinya :
1. Kombinasi moda transportasi massal dan berbasis online
Dalam keseharian acapkali kita butuh 2 dari jenis moda transportasi diatas bila jarak tempuh cukup jauh dan titik pemberhentian dari tempat tujuan cukup jauh dengan jalan kaki. Misalnya kita pakai moda transportasi Commuter Line untuk mencapai titik terdekat dengan tempat tujuan kita, lalu dari stasiun ke tempat tujuan dengan ojek atau taksi online. Berlaku juga untuk moda transportasi Buswaydari Trans Jakarta. Kombinasi 2 moda transportasi ini banyak dilakukan oleh warga Jakarta untuk aktifitas menuju lokasi pekerjaan atau keperluan lain. Dalam hal ini moda ojek atau ojek onlinesebagai "moda pengumpan" ke stasiun KA atau halte busway . Bagaimana menurut anda ?
2. Manfaatkan dua moda transportasi massal
Ini juga salah satu cara menembus kemacetan di kota besar seperti jakarta, dimana sudah tersedia dua moda transportasi massal yang sudah terintegrasi di beberapa titik, seperti stasiun Juanda dengan Halte Busway Juanda atau Stasiun Cawang dengan Halte Busway Cawang. Pengguna moda Busway atau Commuter Line bisa langsung berganti transportasi (transit) untuk menuju tujuan. Cara ini paling murah dan efisien selama lokasi tujuan kita tidak jauh dari halte atau stasiun. Pastinya lebih hemat dari segi biaya, karena dua moda transportasi ini mengenakan tarif tetap (flat).
3. Manfaatkan Google Maps Secara Maksimal
Tak heran bila pada aplikasi -aplikasi online tersedia fitur tujuan khusus seperti "halte busway" atau "stasiun kereta", dimana titik - titik lokasi pemberangkatan dan pemberhentian tranportasi massal itu mudah di cari peta GPS Smartphone. Bahkan aplikasi "Google Maps" pun kini menfasilitasi pengguna dengan tambahan fitur transportasi online saat kita mencari sebuah di aplikasi itu. Aplikasi ini akan memberikan informasi kepada user tentang jarak tempuh, fasilitas transportasi yang tersedia (KA, Bussway, Transportasi Online) plus perkiraan biayanya. Mungkin juga sudah paham semua bila aplikasi juga memberikan informasi tingkat kepadatan lalu lintas jalan yang akan dilalui.
3.1. Cari alamat