Lihat ke Halaman Asli

Sigit Budi

TERVERIFIKASI

Content Creator

5 Tip Mencintai Produk Indonesia, PR Terlupakan di 72 Tahun Merdeka

Diperbarui: 8 Agustus 2017   02:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

nasional.republika.co.id

Di era global saat ini  rasanya  agak ketinggalan mengangkat isu  "cinta produk dalam negeri". Bagaimana tidak,  tiap hari kita diguyur dengan iklan -- iklan produk-produk dari luar negeri. Sebagai anak bangsa, perlukah kita memikirkan hal ini ?

Tentu saja perlu bila ingin negeri kita industrinya maju dan mampu bersaing dengan negara lain, siapa lagi yang memajukan negara kita ? Negara besar secara ekonomi biasanya  menggunakan porsi lebih keluaran industri lokal dibandingkan dari luar, seperti  di  Cina, Amerika , Jepang, Inggris, Jerman, Kanada, Korea Selatan.   

Indonesia berpenduduk 250 juta orang, sangat potensial sebagai pasar domestik untuk menyerap segala produk. Tak usah jauh -- jauh produk / barang -- barang yang kita pakai sehari -- hari  seperti sandal, sepatu, baju, celana, tas bila kita pakai produk lokal sangat membantu perkembangan industri dalam negeri.

Sebenarnya sih mudah kalau kamu ingin mewujudkan kecintaanmu pada Indonesia, nggak usah muluk -- muluk.  Berikut 5 tip agar kamu eksis sebagai supporter produk lokal / dalam negeri.

  • Masukan produk lokal dalam list belanja kebutuhan pribadi

Barangkali soal harga, produk lokal masih lebih mahal dari barang -- barang impor dari Cina, seperti sepatu, tas, pakaian wanita/pria. Tidak ada salahnya dengan bijak menyeleksi barang -- barang kebutuhan kita dengan prosentasi lebih besar untuk produk lokal. Kendala memang ada, kini agak sulit membedakan kualitas produk lokal dengan produk impor, terutama untuk barang -- barang fashion untuk wanita.

  • Mengajakan teman, sahabat, kerabat berbelanja produk -- produk lokal

Kampanye paling efektif untuk berpromosi lewat mulut ke mulut, dari sinilah kamu bisa mengajak sahabat, teman, kerabat dekat dan anggota keluarga inti membeli produk lokal. Memang awalnya akan ditertawakan, tapi jangan takut karena apa yang kamu lakukan bermanfaat bagi orang banyak. Bayangkan berapa ribu orang terserap untuk bekerja di perusahaan garmen, pabrik sepatu dan tas atau lainnya.

  • Membentuk komunitas produk atau ikutan komunitas yang agar update informasi

Untuk lebih menguatkan keinginan kamu mencintai produk lokal dan mengembangkannya tak ada salahnya ikut kumpul -- kumpul komunitas sejenis. Kini tak harus kopi darat (kopdar), ada sarana lain di dunia maya seperti grup -- grup pencinta batik, grup pencinta kuliner, dll.

  • Ikut mempromosikan di account social media kamu produk -- produk lokal yang kamu sukai atau favoritmu.

Setelah ikutan komunitas, tunjukan aksi nyata kamu dengan mem-posting barang -- barang yang kamu pakai, boleh pakaian, sepatu, tas di sosial media kamu. Tujuannya agar barang yang kamu pakai lebih dikenal secara luas, akibatnya barang -- barang itu lebih dikenal. Ada pepatah "Karena tak maka tak sayang", maka kalau barang itu dikenal bisa menimbulkan sayang.

  • Mencari informasi sebanyak mungkin barang -- barang kebutuhan sehari -- hari yang diproduksi di dalam negeri.

Barangkali kamu ingin lebih tahu barang-barang apa yang diproduksi di dalam negeri, bisa kamu gali di website -- website resmi pemerintah, seperti milik Kementerian Perindustrian atau Kementerian Koperasi dan UKM. Kedua kementerian tersebut menaungi pengusaha -- pengusaha lokal kecil dan menengah.

Dengan langkah kecil ini, kamu bisa mewujudkan perasaan cinta tanah air, tak perlu ikutan menjadi aktifis politik atau organisasi massa. Asal dilakukan secara konsisten lambat laun orang akan mengenal kamu sebagai seorang patriot sejati yang ikut berjuang untuk produk dalam negeri. Ini salah satu langkah untuk mengisi kemerdekaan Indonesia yang telah diperjuang para pendiri bangsa ini.

Mudahkan ? Selamat Mencoba....

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline