Lihat ke Halaman Asli

Sigit Budi

TERVERIFIKASI

Content Creator

5 Jurus Menangkal Modus Penipuan via Telepon

Diperbarui: 5 Agustus 2017   10:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

northstardirect.co.uk

Belakangan marak sekali penipuan via telepon dengan modus bermacam -- macam, antara lain modus dapat undian, pemberitahuan saudara sakit, saudara ditangkap polisi, minta nomor PIN ATM, minta kode password Go Pay dan lain -- lain. Sebaiknya selalu bersikap waspada bila mendapatkan nomor handphone tidak dikenal. Beberapa kasus, orang tertipu karena kurang waspada atau percaya begitu saja suara dari penelpon.

Benarkah para penelpon tersebut menggunakan metode hipnotis dalam aksi? Bisa benar, bisa tidak. Hipnotis bisa ditangkal bila calon korban pikirannya dalam keadaan sadar, sebaliknya bila pikiran sedang tidak fokus maka pengaruh hipnotif mudah masuk. Intinya siapa pun kamu selalu waspada dan dan tidak ada salahnya menaruh curiga terhadap panggilan masuk dari nomor handphone tidak dikenal.

Untuk mencegah kamu terperangkap dalam jebakan kata -- kata penelpon tidak dikenal dengan modus penipuan tersebut simak 5 hal berikut ini :

  • Jangan biarkan penelpon bicara terlalu lama, minta pointatau intinya mau apa. Cara ini untuk menghindari rayuan dan bujukan, membiarkan sang penelpon lama -- lama bicara artinya membiarkan kamu rela dibujuk.
  • Tangkap inti maksud dari penelpon itu dengan cepat, biasanya mereka menawari sesuatu, memberitahu sesuatu, atau meminta sesuatu dari kita. Penawaran bisa berupa hadiah dari perusahaan tertentu dan sang penelpon minta biaya pajak dibayar  ditransfer. Ada juga yang mengabarkan saudara anda sakit dan minta transfer uang. Modus populer belakangan ini adalah minta kode password dari deposit anda di Go Pay. Untuk modus penipuan perbankan biasa minta nomor kartu kredit dan PIN  anda.
  • Putus sambungan telp begitu anda merasa ada modus penipuan, jangan biarkan penelpon mengoceh lama -- lama. Bila anda mau bersikap sopan, katakan anda sibuk atau langsung tutup panggilan telp. Kedua cara ini sangat efektif untuk mencegah penelpon membujuk raya kamu lebih jauh.
  • Cara efektif lainnya adalah dengan mengatakan pembicaraan ini anda rekam, penelpon biasanya langsung tutup panggilan tanpa diminta. Dengan mengatakan anda merekam panggilan suara tersebut otomotis identitasnya bisa dilacak. Para penipu sangat menghindari reaksi seperti itu dari calon korban.
  • Cara lain untuk menghentikan modus ini dengan cara ekstrim, katakan anda apalah aparat penegak hukum. Bila penelpon tersebut dari perusahaan resmi, pasti tidak segera menutupnya sebaliknya bila modus menipu.

Modus -- modus penipuan seperti ini sudah makan banyak korban, tanpa sadar para korban memberikan nomer PIN, mentransfer sejumlah uang, memberikan kode password, dll. Sebaiknya setiap pemegang handphone mewaspadai hal ini.

Meski sudah banyak peringatan tak semua pemilik handphone tahu, teruma mereka yang jarang bersosialisasi atau mendapatkan informasi seperti dari teman atau keluarga. Cara -- cara pelaku pun sangat bervariasi, mereka sangat terlatih membaca nada bicara lawan bicara atau calon korban.

Bila lawan bicara terdengar ragu -- ragu dengan cepat mereka menyingkirkan keraguan dengan iming -- iming hadiah.  Saat kamu terdengar baru pertama kali mendengarnya dia akan menjelaskan dengan detil apa yang akan anda dapatkan.  

Para pelaku penipuan via telepon sudah sangat terlatih berbicara di telepon seperti layaknya telemarketing sebuah bank atau kartu kredit. Mereka bicara dengan sopan dan memberikan identitas nama dan perusahaan yang jelas. Penerima mejadi yakin saat mendengar identitas perusahaan mereka, misalnya PT XXX  produsen mie terbesar di Indonesia. Jangan cepat percaya, katakan pada lawan bicara bicara ditelpon pembicaraan kamu direkam. It's done.... penelpon gelap dengan modus penipuan langsung mundur teratur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline