Lihat ke Halaman Asli

Sigit Budi

TERVERIFIKASI

Content Creator

BUMN Pun Ikut Demam E-Commerce

Diperbarui: 29 September 2016   23:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Sebagai tiga besar pasar ecommerce di Asia , no.1 Cina, India lalu  Indonesia membuat banyak perusahaan ecommerce ingin mereguk pasar Indonesia. Perusahaan ecommerce lokal pun tumbuh, dengan model B2C dan C2C dengan pesat. Startup company lokal berusaha mencari peruntungan di negeri sendiri. Meski sebenarnya Indonesia saat diserbu oleh perusahaan ecommerce dari luar negeri.

Salah satu pemain lokal adalah perusahaan plat merah yang tadinya bergerak di penyediaan komoditas, yaitu RNI, Rajawali Nusantara Indonesia. RNI telah berkiprah dalam perdagangan internasional yang berkait dengan Bulog. Kini RNI terjun juga ke pasar ecommerce B2C dengan alamat situs Pasar Produk BUMN.

Situs ini menawarkan produk yang beragam, dari barang kebutuhan sehari-hari sampai produk-produk khusus dari sektor maritim, pertanian dan kehutanan. Memang wajar, BUMN memiliki banyak kecabangan, di setiap sektor pemerintah memiliki perusahaan.

Mampukah Bersaing ?

Pasar Produk BUMN memilki peluang bagus, sumber barang dan jasa dari BUMN cukup lengkap, sehingga konsumen punya banyak pilihan. Meskinya soal harga harus kompetitif, produk - produk BUMN ini langsung dari pabrik-pabrik atau produsen yang dikelola BUMN.

Secara bisnis di atas kertas akan menjanjikan, tapi kembali pada managemen internal. Bukan rahasia umum,  BUMN di Indonesia tak bisa brangkrut meski punya utang 10 kali lipat dari asset nya, sebab pemerintah selalu menopang. Seperti maskapai Merpati Air yang hidup segan mati tak mau, padahal bisnis penerbangan nasional mulai bangkit.

Kendala -kendala internal akan membayangi perluasan bisnis BUMN, terutama soal birokrasi kepada induknya. Apalagi bisnis ecommerce memerlukan kecepatan dalam pengambilan keputusan dan rencana strategi yang dinamis. Mengingat persaingan yang sengit, tak hanya dari likal tapi juga manca negara.

Sebagai pemain lokal, tentunya lebih paham karakter dan perilaku pembelanja online lokal. Keberhasilan menggarap pasar lokal sangat ditentukan oleh metode membangun komunitas pembeli dan merangkul partner - partner strategis. Mampukah ecommerce besutan BUMN ini melakukan gerak cepat dan terukur tanpa kendala birokrasi? 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline