Lihat ke Halaman Asli

Anies Baswedan-Pondok Pesantren LDII Merupakan Contoh Pondok yang Bisa Jadi Referensi

Diperbarui: 9 November 2023   18:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Calon Presiden Anies Baswedan saat memberikan materi di Rakernas LDII 2023/tangkapan layar dari Youtube KompasTV

JAKARTA - Pondok Pesantren LDII merupakan contoh pondok yang bisa jadi referensi.

"Jadi yang disampaikan Pak Ketum (Ketum LDII) itu bukan fiksi, itu fakta," ujar Calon Presiden H. Anies Rosyid Baswedan, S.E., M.P.P., Ph.D., saat memberikan pemaparan materi pada acara Rakernas LDII 2023 di Grand Ballroom Gedung Serba Guna (GSG) Minhajurrosyidin, Jakarta, Kamis (9/11/2023).

"Nanti kalau ada lintas agama, di sini pula tuan rumahnya. InsyaAlloh Minhajurrosyidin makin maju, aamiin ," kata Anies.

Bicara kedaulatan, kata Anies, LDII sudah menunjukkan dengan dilaksanakannya acara Rakernas LDII 2023 di Grand Ballroom Gedung Serba Guna (GSG) Minhajurrosyidin.

"Tapi sekalian Gedung itu jadi memang bagus difoto tapi bertahun-tahun prosesnya ketekunan, keuletan, ketangguhan, kemauan bekerja keras, kemauan kerjasama, itu semua segala macam jenis karakter yang kemudian wujudnya Gedung yang maha besar seperti ini," ujarnya.

Anies mengungkapkan sering sekali melihat sebuah karya, itu bukan soal karyanya, tapi dibalik itu ada ikhtiar yang luar biasa dan warga LDII ikhlas-ikhlas semua. "Mulai pondasinya apa? Akhlakul karimah," ungkapnya.

Anies menjelaskan ketika berbicara tentang Indonesia ke depan dan lain-lain, nomor satu  itu soal manusia.

"Kita melakukan pembangunan itu untuk apa? Untuk manusianya tumbuh maju berkembang," ujarnya.

Sebuah kota, kata Anies, disebut kotanya hidup atau mati kalau ada manusia. "Inilah kata kunci, jadi ketika melihat judul 'SDM Profesional Religius Dalam Bingkai NKRI Untuk Indonesia Emas 2045' rasanya LDII sudah on the right track, InsyaAlloh tercapai, ujarnya. (bay)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline