Lihat ke Halaman Asli

Sigit

TERVERIFIKASI

Mimpi-mimpi yang menjadi kenyataan

Ayah, Hati-hati Saat Meminjamkan Gawai kepada Anak

Diperbarui: 26 Maret 2018   13:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber|solusisehatku.com

Sehebat apapun Anda dalam mengawasi anak untuk tidak sampai mengakses, membuka konten-konten pornografi, tetap saja akan kecolongan. Ketika kita mulai memegang gawai, berselancar menggunakan internet, maka di sana sudah bertebaran konten  pornografi yang bebas diakses oleh siapapun.

Sudah tak terhitung situs pornografi yang diberangus oleh pemerintah, dalam hal ini Kominfo sebagai pelaksana tugas. Masih terkait kasus video porno yang di tonton oleh seorang anak di bawah umur, mirisnya dilakukan di sebelah orang tuanya.

Lalu, siapa yang patut disalahkan terkait hal tersebut? Anak, orang tua, guru gaji atau sekolah, mungkin juga pemerintah.

Saya rasa hampir semua sekolah dasar sudah mengajarkan pendidikan seks terhadap siswa-siswinya, walau masih sebatas pengenalan organ tubuh. Setidaknya mereka paham dulu, apa fungsi dari organ-organ tubuh serta area privasi pada bagian tubuhnya.

Kekhawatiran orang tua, seperti halnya saya yang juga memiliki anak, perlu disikapi dengan tindakan-tindakan konkret. Seperti yang pernah saya tulis pada artikel yang berjudul; "cara saya mengatur jadwal anak memainkan gawai."

Kekhawatiran tersebut tentu kembali ke peran orang tua, ada yang menyikapinya biasa saja saat anak terbiasa berselancar menggunakan internet. Ya, biasa saja, dari pada melakukan hal-hal yang berbahaya di luar sana, bermain di rumah akan lebih baik.

YouTube, adalah layanan video yang paling digemari dan banyak diakses oleh semua kalangan. Di dalamnya juga terdapat ribuan konten dewasa yang siap untuk dinikmati. Saya juga terkadang sering mengakses YouToube baik melalui laptop ataupun smartphone untuk menonton video yang tidak bisa saya tonton di layar televisi.

Video dengan jenis apapun ada, tinggal butuh paket data atau terhubung ke internet. Pada layanan YouTube inilah, banyak film yang berbau porno, kadang tanpa sensor bebas kita nikmati. Hal yang menjadi kekhawatiran saya sebagai orang tua, karena seketat apapun pengawasan Anda, pasti kecolongan. Ini bukan sikap pesimistis.

Saya juga terkadang membebaskan anak saya mengakses YouTube saat libur sekolah, walaupun sudah dicarikan tontonan khusus untuk anak-anak, tetap saja ia mengakses video lainya yang ia anggap menarik. Pernah suatu kali saat ia menceritakan bagaimana proses melahirkan secara caesar, seakan tak percaya, padahal saat itu usianya baru menginjak 4 tahun.

Belum pantas rasanya melihat tontonan semacam itu. Saya menanyakan dari mana ia tahu melahirkan dengan cara membedah perut menggunakan pisau, sungguh mengerikan bagi saya pribadi. Sayang, ia lupa di mana melihatnya. Saya coba cek pada smartphone dan membuka layanan YouTube. Tak terduga, saya menemukan video melahirkan secara caesar di bagian history.

Mau tak mau saya harus menjelaskan pelan-pelan terkait  video yang ia tonton, ini saya lakukan agar ia tak salah persepsi, walaupun mungkin susah dimengerti karena usianya yang masih sangat belia. Bisa saja ia memang tak sengaja menyentuh video tersebut, karena memang videonya berbentuk kartun. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline