Lihat ke Halaman Asli

Sigit

TERVERIFIKASI

Mimpi-mimpi yang menjadi kenyataan

Ketika Anak Harus Duduk di Bangku Belakang

Diperbarui: 11 Maret 2017   20:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tulisan ini terinspirasi dari foto-foto putri saya di Sekolah-nya yang selalu ditunjukkan oleh istri, jarang sekali  saya lihat foto jelas saat berbaris atau beramai-ramai bersama teman dan gurunya. Putri saya termasuk berbadan bongsor dibanding dengan temanya, walaupun usia baru mau menginjak 6 tahun. 

Kurang enaknya jika memiliki badan tinggi dan besar, saat berbaris selalu diurutan paling buncit, begitu juga tempat duduk di Sekolah yang harus diatur agar temanya juga dapat leluasa saat belajar. Tapi bukan berarti dikucilkan, ini adalah pelajaran yang dari jaman dulu, kebudayaan yang sampai saat ini masih dijaga dengan baik walaupun sudah agak luntur.

Untuk yang muda sudah sepatutnya menghormati orang yang lebih tua, dan kebalikannya yang  tua menyayangi yang muda. Begitu juga etika dalam dunia pendidikan, di sekolahan anak yang memiliki postur tubuh pendek akan berbaris dibagian paling depan dan yang tinggi dipastikan akan menempati baris paling belakang. Namun persepsi kita sebagai otang tua terkadang agak kurang setuju, karena berdasarkan pengalaman , anak yang selalu duduk di bagian belakang akan susah untuk menangkap pelajaran. Tentu hal demikian tidak sepenuhnya benar, tapi kebanyakan memang seperti itu.

Beberapa persepsi buruk ketika siswa atau siswi duduk di deretan bangku paling belakang, tidak jarang anak yang duduk di bangku paling belakang dianggap anak didik yang kurang perhatian. Diantaranya adalah;

  • Tempat duduk dibelakang selalu dianggap anak bodoh, malas, suka tidur jika guru sedang menerangkan pelajaran.

  • Duduk dibelakang selalu identik dengan anak yang cupu, takut menjadi sasaran untuk menjawab pertanyaan.

  • Duduk di bangku paling belakang selalu dianggap anak yang kurang berminat dalam belajar.

  • Duduk di bangku paling belakang dianggap anak yang suka mencontek saat ujian, nah kalau ini saya agak setuju soalnya kalau didepan agak susah untuk membuka primbon hehehe...,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline