Lihat ke Halaman Asli

Sigit

TERVERIFIKASI

Mimpi-mimpi yang menjadi kenyataan

Bahaya 'Ngelem' dan apa Tindakan Pemerintah?

Diperbarui: 31 Maret 2016   14:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber|archive.kaskus.co.id&health.liputan6.com"][/caption]Bagi kaum anak jalanan, aktifitas 'Ngelem' menjadi sesuatu yang tidak asing. Seperti Narkoba, Banyak sudah korban akibat penyalahgunaan Lem tsb, yang  fungsinya sebenarnya untuk mengelem suatu barang. seperti mengelem sepatu, kayu, menempel ban kendaraan, dan masih banyak lagi kegunaanya.

Kondisi tsb kian hari makin memprihatinkan saja, aktifitas Ngelem bukan hanya dilakukan oleh anak jalanan, malahan sudah merambah para pelajar yang masih sangat belia. Aktifitas yang awalnya hanya coba-coba, dan berakhir menjadi candu yang sulit ditinggalkan. Tindakan apa saja yang sudah dilakukan pemerintah sampai saat ini?

Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan informasi dari kakak perempuan saya, bahwa dirinya kuatir dengan kondisi anaknya, atau tepatnya keponakan saya yang sekarang duduk di Sekolah Tingkat Pertama (SMP) bagaimana jika sampai ikut-ikutan hal yang begituan. beredar kabar bahwa penggunaan Lem cap kambing dikalangan remaja semangkin meresahkan saja. kalau di medan namanya 'Ngelem' (Penghirup Lem Cap Kambing) Sebenarnya ini bukan masalah baru, kurangnya respon dari pemerintah terkait penyalahgunaan barang tersebut membuat masyarakat geram. Bebasnya Penjualan barang tsb membuat aparat kesulitan, padahal jelas si penjual tahu barang tsb disalahgunakan dalam penggunaanya.

Saya akan membahas sedikit tentang Lem yang bila disalahgunakan akan sangat berbahaya terutama bagi kesehatan, tulisan ini bukan untuk menjatuhkan Merk dagang tertentu, tapi lebih kepada bagaimana melakukan pencegahan agar tidak di salahgunakan oleh pembelinya, mengingat korbanya sudah banyak berjatuhan.

Saya mencoba menelusuri melalui internet dengan keyword 'Ngelem', ternyata banyak sekali link yang mengupas bagaimana berbahayanya lem tersebut jika digunakan tidak pada peruntukanya. Sejak tahun 2011 sudah banyak media atau blog yang melaporkan tentang bahaya Ngelem yang di dominasi oleh anak-anak remaja putus sekolah maupun yang masih duduk di bangku sekolah.

Bahan Pembuat Lem

Bahan pembuatan Adhesive atau lem, saya baca disalah satu blog, pembuatan lem tsb banyak mengandung bahan yang sangat berbahaya. Dan ada beberapa bahan kimia yang tidak asing bagi saya sendiri, karna ditempat kerja dulu memang menggunakan untuk keperluan Maintenance mesin. Beberapa diantarnya seperti Trichloroethylene dan Toluene.

Sedikit yang saya ketahui mengenai bahan kimia tsb. Trichloroethylene :Liquid Chemical tsb jika terhirup dalam jangka waktu yang lama dapat memicu terjadinya kanker dan kerusakan pada syaraf (Sumber data MSDS). dulu ketika masih baru bekerja, saya tidak tau bahwa cairan yang digunakan oleh Maintenance untuk melakukan cleaning mesin adalah bahan yang berbahaya. Pernah suatu waktu tanpa sengaja cairan tsb terhirup oleh hidung dan saat itu juga kepala berasa sangat pusing padahal hanya beberapa detik saja saya berada di situ.

Selain baunya yang sangat menyengat, jika terkena kekulit langsung, bisa menyebabkan iritasi. Di tempat saya bekerja dulu Trichloroethylene digunakan untuk membersihkan sisa resin agar tidak mengeras pada selang atau tabung. Resin sendiri digunakan sebagai isolator suatu produk agar tidak terjadi hubungan pendek antara komponen di dalamnya.

Penggunaannya sendiri dengan cara di tuang dan di alirkan ke seluruh selang yang dilalui oleh resin, sehingga sisa resin dapat keluar dan komponen dalam mesin bisa bersih. Tetapi Karena sangat berbahaya, kita melakukan pengantian Cairan yang lebih aman untuk penggunaanya. Jadi intinya barang tsb sangat berbahaya apabila digunakan tanpa mengikuti aturan yang dianjurkan, seperti pemakaian masker khusus, kacamata safety, sarung tangan karet serta intruksi dalam penempatanya.

Efek yang ditimbulkan jika Menghirupnya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline