[caption caption="Ilustrasi: telegraph.co.uk"][/caption]
Selasa, tanggal 9 Februari 2016, bertepatan dengan hari Pers Nasional yang di peringati setiap tahunya. Pada tahun ini, acara peringatan hari Pers Nasional di lakukan di Lombok dan di buka oleh Presiden Jokowi. Ada beberapa hal yang disampaikan oleh beliau, diantaranya tentang lagu Nasional yang di tayangkan oleh beberapa statsiun TV. Intinya beliau meminta kepada stasiun televisi di Indonesia untuk menyiarkan lagu-lagu nasional pada jam prime time.
Hal tersebut disampaikan Presiden dalam acara peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Pantai Kuta, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (9/2/2016).
"Di TV misalnya. Saya tidak melihat, saya hanya membayangkan. Setiap jam ada lagu-lagu nasional. Lagu kebangsaan 'Indonesia Raya' yang terus dimunculkan. 'Indonesia Raya', lagu 'Padamu Negeri', sejam lagi 'Garuda Pancasila', alangkah sangat bagusnya," kata Jokowi.
Jokowi berharap agar semua anak Indonesia, dari Sabang hingga ke Merauke akan hafal lagu-lagu nasional, "Bukan bertumpu pada rating," kata Jokowi. Sumber Kompas.com
Senang sekali rasanya, dan tidak berlebihan tentunya jika saya memuji pemikiran-pemikiran beliau yang terkadang kita sendiri tidak pernah memikirkanya. Hal tersebut juga menjadikan bahan untuk melengkapi Artikel yang sudah saya tulis dan mangkrak di Draf dari tanggal 13 januari 2016 22:03:45 Wib, karena binggung mencari endingnya.
Sebagai seorang ayah, pasti sering mengajak anak bermain. Melakukan hal-hal positif untuk kedekatan bathin antara ayah dan anaknya. Sering juga dikala waktu libur atau senggang mengajak anak menyanyikan lagu yang ia sukai, malah tak jarang saya juga mengajarinya lagu-lagu nasional agar jiwa nasionalismenya tumbah sejak dini.
Ketika datang hari ulang tahun Kemerdekaan tahun kemarin, saya ajari dia lagu tujuh belas agustus dan nyaris sempurna hafalan yang ia nyanyikan. Senang rasanya ketika ia dengan bangga berani menyanyikan lagu nasional didepan teman sebayanya. Untuk lagu Indonesia Raya, karena agak panjang baitnya jadi saya mengajarinya saat ia hendak tidur atau setelah bangun tidur bahkan dalam perjalanan berangkat ke sekolah juga saya membiasakan sesekali menyanyikan lagu nasional bersama. Jadi selain disekolah saya juga selalu membiasakan agar lagu Nasional juga dinyanyikan dirumah.
Usianya baru empat tahun tujuh bulan, tapi badanya sudah seperti anak usia enam tahun yang sudah masuk sekolah dasar. Ia sedang aktif-aktifnya bertanya, apapun akan ia tanyakan sampai jawaban yang kita berikan dapat memuaskannya. Tak jarang saya dan istri terkadang kerepotan untuk menjelaskan pertanyaan demi pertanyaan yang ia lontarkan setiap harinya.
Pergaulan dengan teman-temanya di Taman Kanak, semangkin membuatnya banyak mendapatkan kosa kata baru serta bahasa gaul yang terkadang saya sendiri jarang menggunakanya. Anak diusia segitu harus selalu di awasi karena cendrung mencontoh semua hal yang kita atau temanya lakukan.
Nah bagaimana dengan tontonan di televisi? terkadang sebagai orang tua, kita tidak bisa juga terus-terusan mengawasi atau mendampingi anak saat menonton televisi. Apapun program acaranya anak usia balita memang harus ada yang mendampinginya. walau di kemas sangat apik tapi masih saja ada beberapa tayangan yang tidak pantas untuk di lihat dan didengar oleh anak yang masih balita. Faktanya lagi, sering sekali anak menonton acara yang digemari oleh ibunya, benar didampingi tetapi acara dewasa yang ia tonton.