Lihat ke Halaman Asli

Antisipasi Cuaca Ekstrim, Pemkab Tegal Adakan Apel Kesiapsiagaan Bencana 2022

Diperbarui: 26 Oktober 2022   18:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bupati Tegal Umi Azizah menyapa para peserta apel kesiapsiagaan bencana 2022. (Foto: Dok)

TEGAL - Prediksi BMKG melaporkan dinamika atmosfer di Kabupaten Tegal masih berpotensi mengakibatkan potensi cuaca ekstrem. Kondisi ini meningkatkan risiko bencana di wilayah Kabupaten Tegal.

Guna mengantisipasinya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal melalui Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar Apel Kesiapsigaan Penanggulangan Bencana, Rabu (26/10/2022).

Kegiatan berlangsung di lapangan Pemkab Tegal. Apel dipimpin langsung Bupati Tegal, Bupati Umi Azizah.

Apel kali ini melibatkan Tim Reaksi Cepat Terpadu Kabupaten Tegal, yang didalamnya terdiri dari  Forkopimda, OPD, TNI-Polri, Dinas Perhubungan, Pemadam Kebakaran, Satpol PP, BPBD, Senkom Mitra Polri, PMI, dan unsur terkait lainnya.

"Pemerintah Kabupaten Tegal melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), menggelar apel kesiapsiagaan untuk menggelorakan spirit kegotongroyongan, dan kebersamaan dalam mengatasi setiap persoalan. Sebab bencana tidak bisa dihadapi sendiri. Dari mulai penguatan sistem peringatan dini, penyusunan rencana kontijensi, edukasi dan pelatihan kebencanaan hingga tanggap darurat, semuanya memerlukan peran komponen pentaheliks," ujar Umi.

Umi harap kesiapsiagaan baik individu, keluarga, maupun masyarakat terbangun. Menurutnya hal inilah yang menjadi kekuatan luar biasa.

Dari hulu sampai ke hilir sudah tersambung, tinggal bagaimana manajemen tanggap darurat, serta kemampuan melakukan rehabilitasi dan rekonstruksinya harus terus dibenahi.

"Harapannya, langkah yang kita kerjakan pasca bencana bisa dilakukan secara cepat. Jangan sampai sudah lebih dari satu tahun, belum juga terealisasi apa yang sudah kita janjikan pada korban bencana," cetusnya.

Umi juga menyatakan musim hujan sebagaimana prediksi BMKG, melaporkan dinamika atmosfer di Kabupaten Tegal masih berpotensi mengakibatkan potensi cuaca ekstrem. Salah satu cirinya frekuensi dan curah hujan harian meningkat.

"Kondisi ini meningkatkan risiko bencana seperti banjir, meskipun banjir ini adalah soal tata kelola, dari mulai tata ruang, kewaspadaan masyarakat, hingga dukungan infrastruktur untuk pelimpasan air hujan," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline