Lihat ke Halaman Asli

Pemkab Sragen Sediakan Rp 10 Miliar Guna Tangani Bencana Hidrometeorologi

Diperbarui: 26 Oktober 2022   12:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peserta apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi di halaman Setda Sragen. (Foto: Dokpri)

SRAGEN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menyiapkan anggaran belanja tak terduga (BTT) mencapai Rp 10 miliar pada 2022 untuk penanganan dampak bencana alam tersebut. Hal ini disampaikan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat kegiatan apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi di halaman Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Rabu (26/10/2022).

Apel tersebut diikuti oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, Pemadam Kebakaran (Damkar), Dinas Perhubungan, Dinas Sosial, Senkom Rescue, PMI dan beberapa instasi lain serta unsur sukarelawan kebencanaan lainnya.

Yuni sapaan akrab Bupati mengatakan yang perlu diwaspadai yaitu angin kencang, banjir dan tanah longsor. "Sekarang hampir setiap sore hujan dan semoga bencana angin kencang yang melanda 8 Oktober 2022 lalu tidak terulang lagi mengingat ada 85 pohon yang tumbang, rumah rusak, sekolah, puskesmas dan gedung DPRD juga ikut rusak. Yang rusak parah bisa dibiayai dari belanja tak terduga itu, terutama sekolah,puskesmas, dan gedung DPRD," ujar Yuni.

Yuni mengungkapkan semua tim kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi sudah siap. Ia sempat mengecek perlengkapan dan armada yang digunakan dalam penanganan bencana alam.

"Bagi sukarelawan kebencanaan yang belum lengkap peralatannya, akan mendapat bantuan peralatan, seperti sukarelawan KWS, Santana dan sukarelawan lainnya, katanya.

Yuni meminta Kepala Pelaksana BPBD Sragen Agus Cahyono untuk mengajukan proposal.

"Ayo semua warga Sragen waspada dan cegah dini. Pahami betul kondisi lingkungan masing - masing. Saya sudah minta pohon - pohon yang rawan tumbang dipangkasi. Anggaran dari BTT minimal dianggarkan Rp 2 miliar per tahun. Khusus tahun ini ada Rp 10 miliar," pungkasnya. (bayu)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline