Negosiasi adalah sarana penting untuk mencapai kesepakatan dalam suatu urusan, baik itu bisnis maupun soal pekerjaan. Negosiasi membutuhkan kecakapan personalnya agar dapat mencapai kata sepakat di antara pihak yang terlibat.
Pada umumnya setiap kantor tidak akan sembarangan dalam mengutus duta negosiasi mereka. Para pihak yang berangkat negosiasi pasti sudah dipilih berdasarkan kecakapan dan pengalaman dalam bernegosiasi.
Negosiasi kadang berjakan lancar, kadang berlangsung alot, bahkan ada juga yang ujung-ujungnya jadi debat kusir belaka tanpa menghasilkan kesepakatan bersama yang diinginkan.
Nah, berkaitan dengan itu, maka dalam artikel ini, penulis ingin membahas bagaimana agar kiranya negosiasi itu tidak hanya jadi debat kusir belaka dan ujungnya tidak ada keputusan negosiasi.
Yang jelas, penyebab dari negosiasi itu hanya jadi debat kusir dan bahkan perseteruan belaka adalah karena masing-masing pihak lebih mempertahankan egosentrisnya, bahkan ada kesan tidak adanya rasa saling menghargai dan menghormati serta masing-masing pihak ingin dominan.
Padahal negosiasi itu harusnya berlangsung khidmat dan bersahaja, untuk menuju kesepakatan yang ingin dicapai bersama. Tapi yaitulah yang kerap terjadi, negosiasi gagal akibat dalam prosesnya hanya berisikan debat kusir belaka.
Jadi, bagaimana agar kiranya negosiasi tidak hanya menjadi ajang debat kusir belaka?
1. Negosiasi Harus Akuntabel.
Akuntabel artinya bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan. Akuntabel juga dapat diartikan sebagai sikap jujur, disiplin, dan berintegritas tinggi dalam setiap pelaksanaan negosiasi.