Lihat ke Halaman Asli

Sigit Eka Pribadi

TERVERIFIKASI

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

Ini Penyebab Fake Productivity dan Solusi yang Bisa Diterapkan

Diperbarui: 6 Mei 2024   12:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar terjebak fake productivity saat bekerja di kantor | Dokumen foto via Freepik.com

Fake productivity adalah kondisi dimana Anda telah merasa melakukan banyak hal dalam bekerja namun hasilnya tidak sesuai ekspektasi yaitu hasilnya sedikit banget dan tidak sesuai waktu yang dihabiskan pada saat dikerjakan, merasa percuma dan enggak produktif.

Apa yang menyebabkan fake productivity ini?

Pertama, terjebak shallow work.

Ya, penyebabnya adalah shallow work, yaitu kondisi dimana pada umumnya ini terjadi secara sadar maupun tidak sadar yaitu, ketika Anda terdistraksi, terkontaminasi, dan teralihkan berbagai hal yang enggak penting saat sedang bekerja atau beraktivitas.

Fokus dan konsentrasi kerja terdistraksi, terkontaminasi, dan teralihkan oleh tindakan multitasking saat bekerja, alias disambi sambil buka notifikasi whatsapp misalnya, disambi chating, disambi terima telpon masuk, dan disambi hal enggak penting lainnya.

Dampaknya adalah, Anda jadi tidak menghasilkan new value. Seharusnya pekerjaan atau produk yang dikerjakan bisa selesai tepat waktu, eh malah enggak selesai karena terdistraksi, teralihkan, dan terkontaminasi hal-hal yang enggak penting. 

Dampak berikutnya juga adalah, jadi terlalu mudah putus asa saat berbenturan dengan kendala dan tantangan, bahkan jadi pesimistis dan gampang menyerah sebelum mengerjakan sesuatu.

Ilustrasi gambar terjebak fake productivity saat bekerja di kantor | Dokumen foto via Freepik.com

Kedua, terjebak hustle culture yang berlebihan.

Ya, ketika mengakomodir hustle culture yang berlebihan, yang terjadi adalah malah kena burn out, stres, kesepian dan terisolasi tanpa sadar, hingga lupa keluarga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline