Perjalanan menulis saya di Kompasiana telah mencatatkan 300 Artikel Utama. Capaian yang rasanya tidaklah salah untuk saya tuangkan dalam artikel ini.
Hal ini bukan berarti saya melakukan flexing, tapi sebagai catatan momentum yang penting dan sebagai bagian dari saling memotivasi dalam menulis di Kompasiana ini.
Secara, faktanya, sungguh tidaklah mudah agar bagaimana artikel yang kita bikin di Kompasiana ini bisa dilabeli menjadi Artikel Utama, kita harus memenuhi syarat dan kriteria yang ditentukan serta mesti bersaing dengan Kompasianer lainnya.
Saya ingat dulu, bagaimana saya pernah menuding Kompasiana itu subyektif dalam melabeli Artikel Utama bagi Kompasianer, karena kerap yang saya lihat artikel yang dilabeli jadi Artikel Utama ternyata Kompasianernya kerap hanya yang itu-itu saja.
Padahal sebenarnya tidaklah begitu, setelah saya introspeksi diri dan mulai mengutamakan mutu dan kualitas artikel yang saya bikin, eh lama-kelamaan artikel saya kerap dilabeli artikel utama oleh Kompasiana.
Jadi sampai di sini, kalau Anda masih seperti saya dulu ketika menuding Kompasiana subyektif dalam hal Artikel Utama ini, maka insyaflah, tudingan Anda salah besar.
Cobalah introspeksi dan evaluasi diri, dan bangun komitmen Anda untuk menulis di Kompasiana dengan mengedepankan mutu dan kualitas, maka niscaya artikel-artikel Anda akan diganjar jadi artikel utama, saya jamin itu.
Ya, kembali lagi soal capaian 300 artikel utama saya di Kompasiana ini, maka di sinilah juga bagaimana saya membangun komitmen dan integritas saya untuk menulis di Kompasiana dengan mengedepankan mutu dan kualitas.
Saya enggak akan menulis sembarangan, model click bait, atau menulis hanya mengejar viewer di Kompasiana ini, enggak, saya enggak akan begitu lagi.
Dulu, saya sempat begitu, tapi setelah saya menemukan "jalan ninja" dan ketemulah juga jati diri saya dalam menulis, akhirnya saya introspeksi diri dan evaluasi diri untuk berkomitmen mengutamakan mutu dan kualitas artikel.