Internship sebagai bekal wawasan dan pengalaman sebelum terjun dalam dunia kerja yang sesungguhnya semakin kekinian kian begitu penting.
Apalagi bagi fresh graduate, internship ini sangatlah penting sebagai bekal pengalaman untuk jadi referensi diri dalam perekrutan calon karyawan baru bagi pihak kantor atau user.
Sebab, tuntutan dinamika kerja kekinian yang berlaku itu adalah bahwa, talent atau kandidat karyawan yang dibutuhkan harus sudah memiliki experience, setidaknya seperti internship ini.
Internship ini sendiri adalah program pelatihan kerja yang diselenggarakan oleh suatu kantor dalam rangka memberikan berbagai bimbingan dalam pekerjaan.
Kedepannya dari internship ini akan membuat para pesertanya memperoleh skillset atau networking di dunia pekerjaan sesuai kebutuhan dari suatu kantor atau referensi perekrutan bagi kantor yang menyelenggarakan internship tersebut.
Nah, yang jadi pembahasan dalam artikel ini adalah terkait ketika harus berjibaku menjalaninya. Bagaimana agar bisa adaptif dalam internship ini.
Sebab, enggak sedikit dari para fresh graduate baik itu gen z atau mungkin milenial menemui kendala yang berakibat kegagalan untuk bisa lulus dari program internship ini.
Internship belum selesai eh sudah diputus di tengah jalan, ikut internship tujuannya mau dapat experience bagi diri eh malah gagal, yang parahnya lagi adalah mau ikut lagi eh udah ke-black list.
Jadi, saat terjun berjibaku dalam internship ini jangan asal juga, yang penting internship aja, ya enggak juga bisa begitu, peserta internship harus mampu smart dan adaptif dalam lingkungan internship.
Lantas, apa yang kira-kira mesti diterapkan ketika sudah harus berjibaku dalam internship ini?