Lihat ke Halaman Asli

Sigit Eka Pribadi

TERVERIFIKASI

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

Agar Kerjaan Enggak Sering Terbengkalai, 5 Langkah Ini Bisa Diterapkan

Diperbarui: 20 November 2023   01:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi sumber gambar Bekerja sesuai target waktu yang ditentukan | Dokumen Foto Via Freepik.com

Saya pernah mengonfirmasi terkait penyelesaian produk kerja kepada salah satu staf bawahan saya dalam teamwork, apakah produk kerja yang saya konfirmasi tersebut sudah tuntas dikerjakan karena tenggat waktunya tinggal besok.

Eh ternyata staf bawahan saya itu gelagapan, usut punya usut Dia sama sekali belum mengerjakan. Artinya produk kerjanya lama terbengkalai enggak dikerjakan.

"Ya ampun Pak, saya lupa banget Pak kalau ada produk kerja yang itu. Baik Pak. Saya segera selesaikan hari ini juga sampai tuntas, mau lembur sampai pagi pun tetap saya selesaikan pokoknya Pak."

Begitulah alibinya terkait apa yang saya tanyakan terhadap penuntasan produk kerjanya yang seharusnya diselesaikannya tapi ternyata terbengkalai.

Ya, sejujurnya kejadian begini enggak hanya sekali dua kali terjadi dalam teamwork saya. Tapi kerap terjadi. Ketika detik-detik akhir mau deadline baru ingat ada kerjaan yang belum dituntaskan.

Dan jujur juga, enggak hanya bawahan saya saja pernah kejadian begitu. Saya sendiri pun pernah mengalaminya. Detik-detik sudah mau deadline besok, eh saya baru tahu ada kerjaan yang belum selesai. 

Kalau enggak diingatkan pesan WA digrup para leader terkait produk tersebut. Bisa jadi sampai kerjaan lewat deadline saya enggak bakal tahu ada produk kerja tersebut.

Satu kerjaan ketelingsut gara-gara kelupaan enggak saya list di buku agenda kerja. Otomatis gas kencang menuntaskannya. Sampai lembur pun dibelain untuk menuntaskannya.

Nah, apakah yang saya alami dan bawahan saya alami ini Anda alami juga?

Kalau iya, apa langkah solutif yang bisa diterapkan agar kita tidak terdadak seperti kejadian yang saya ceritakan di atas?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline