Mengambil keputusan untuk career switching?
Enggak ada salahnya kok. Memang sih enggak mudah dalam memutuskannya, karena harus mempertimbangkannya dengan matang.
Ya, disatu sisi kita melihat peluang bagus di depan sana, namun disatu sisi lainnya kita ragu meninggalkan zona nyaman kita.
Karena tentunya career switching ini berkaitan dengan apakah kedepannya role baru yang kita jalani mampu lebih baik atau malah sama saja bahkan malah mengecewakan.
Pasalnya tak sedikit yang memutuskan career switching ini malah berujung mengecewakan, role yang dijalani malah menjadi langkah mundur.
Ya, penulis sendiri pernah beberapa kali melakukan transisi role karier ini, penulis pernah menempati posisi staf keuangan di suatu satuan kerja dalam lingkungan kerja.
Namun dengan mempertimbangkan perkembangan karier, penulis akhirnya memutuskan berganti role pekerjaan yaitu di bidang Humas di satuan kerja lainnya, dengan visi misi memperoleh kesempatan jenjang peningkatan karier dan pendidikan.
Tentu saja dalam hal ini penulis sangat detil melihat besarnya peluang role baru tersebut, yaitu seberapa besar peluang penulis dapat menduduki posisi manajer atau team leader termasuk seberapa besar peluang penulis dapat memperoleh jenjang pendidikan dan pelatihan karier dalam role baru tersebut.
Ya, singkat cerita, penulis berhasil mencapai goal yang diinginkan sesuai visi misi, penulis berhasil menduduki salah satu posisi manajer humas di satuan kerja yang baru, serta mendapatkan beberapa pendidikan dan pelatihan sesuai jabatan yang diemban.
Begitu juga ketika berikutnya penulis memutuskan career switching lagi ke satuan kerja yang baru, penulis berhasil mencapai goal yang penulis targetkan yaitu menduduki posisi salah satu kepala urusan administrasi personalia.