Nabung bareng pacar? Bisa konsisten enggak ya kira-kira? Entar kalau putusan gimana tuh?
Ya, soal nabung bareng pacar ini izinkan penulis membagikan sedikit pengalaman saat dulu pernah gagal berkomitmen nabung bareng pacar, alias sekarang sudah jadi mantan pacar akibat putusan.
Tentunya kita pernah punya cerita masing-masing tentang pacar ini, ada yang langgeng sampai bisa nikah, ada yang putus di tengah jalan. Begitu juga penulis.
Intinya juga, penulis berbagi pengalaman ini adalah dalam rangka untuk wawas bersama terkait nabung bareng pacar ini. Agar kedepannya kalau mau nabung bareng pacar ini harus juga hati-hati dan penuh pertimbangan yang matang.
Jadi begini, dulu saat saya masih bujangan, saya dan pacar pernah berjanji seiya sekata tentang menabung bersama ini, maka jadilah kami membuka rekening tabungan bersama.
Nah, setelah disepakati rekening tabungan tersebut atas nama saya, namun kartu ATM maupun kartu kreditnya dipegang oleh pacar saya. Singkatnya jadilah rekening, ATM, dan termasuk kartu kreditnya.
Awalnya sih berjalan lancar, hingga beberapa tahun kami enggak ada masalah, tabungan bersama pun lancar, keterbukaan tentang keuangan yang berkaitan tabungan bersama ini juga baik.
Tapi seiring waktu, ternyata hubungan kami enggak langgeng atau pada akhirnya kami harus putus hubungan, nah di sinilah persoalan dimulai, yaitu tentang bagaimana komitmen tabungan bersama yang sudah kami lakukan.
Namun sayangnya, saya terlambat menyoalnya, ternyata mantan pacar saya sudah mengambil semua saldo tabungan melalui ATM dan menggunakan full limit kartu kredit.
Tentu saja saya terkejut, dan segera memblokir semua yang berkaitan dengan tabungan meski sudah terlambat, kemudian saya ingin mengonfirmasi masalah ini, tapi saya tidak bisa lagi menghubungi mantan pacar saya tersebut, datang kerumahnya pun dia sudah sulit saya temui.