Puasa ramadan tahun lalu saya pernah mengalami serangan alergi pada kulit yaitu terkena biduran, dan tentunya hal ini sangat menganggu aktivitas saya.
Sebab rasa gatal yang tak tertahankan menyerang seluruh tubuh, semakin digaruk eh malahnya semakin gatal, dan alhasil juga kulit saya semakin memerah dan terlihat bengkak.
Untuk mengatasinya saya minum obat CTM serta mengikuti anjuran turun temurun orang tua dengan mandi pakai air hangat dicampur daun salam yang katanya orang tua dulu daun salam ini dapat menyembuhkan biduran.
Ya, begitulah yang pernah saya alami tahun lalu, kena biduran, kelihatannya sih sepele, tapi ya ampun mengganggu banget pokoknya.
Yang jelas pemicu biduran saya ini adalah alergi, bisa jadi alergi makanan yang saya konsumsi, jadi dalam hal ini ketika saya ingat-ingat makanan pemicunya, rupa-rupanya adalah ikan tongkol.
Memang sih saya enggak biasa makan ikan tongkol ini, tapi pas waktu itu acara bukber niatnya sih nyicip eh malah ikut makan, eh jadinya malah kena biduran.
Nah, apa yang saya alami di atas barulah satu dari sekian ancaman gangguan kesehatan kulit pada tubuh kita, masih banyak lainnya seperti biang keringat, panu, kadas, jamur, bisul, bahkan hingga yang terparah adalah kanker kulit.
Apalagi kan selama puasa, biasanya suhu tubuh lebih panas dari biasanya, bahkan kelembabannya enggak stabil, keringat pun enggak biasanya, kulit pun turut beradaptasi dengan perubahan signifikan tersebut, sehingga kondisi adaptasi tubuh saat puasa ini bisa menjadi penting juga diperhatikan dalam rangka perawatan kesehatan kulit kita.
Yang jelas kulit pada tubuh kita adalah berfungsi untuk melindungi tubuh bagian dalam, seperti tulang, organ, otot, sendi, saraf, pembuluh darah, dan jaringan ikat tubuh.