Suka menjelek-jelekan kantor sendiri ataupun eks kantor?
Ya, tidak sedikit karyawan yang berperilaku seperti ini, bahkan secara sadar malah membocorkan rahasia dan aib kantor sendiri, menggunjing dan mengumbar segala kekurangan ataupun segala hal tentang aib kantor sendiri, dan mengumumkannya pada dunia.
Termasuk halnya juga tidak sedikit pula karyawan yang dulunya pernah bekerja di kantor lamanya justru mengumbar segala hal tentang kantor lamanya tersebut ke segala penjuru mata angin.
Padahal, perilaku suka menjelek-jelekan kantor sendiri ataupun eks kantor ini selain merugikan suatu kantor akan berdampak buruk pula kepada karyawan itu sendiri.
Lantas, apa saja dampak dari perilaku suka menjelek-jelekan kantor sendiri ataupun eks kantor ini?
Yang jelas, dampaknya bagi suatu kantor kalau rahasia dapur baik itu yang positif dan negatifnya itu diketahui secara umum, maka kebereksistensian dan daya saingnya akan sangat rentan terancam, sebab pihak kompetitor atau pihak eksternal sudah banyak tahu tentang seluk beluk internal kantor.
Sehingga akan mudah bagi pihak eksternal mengetahui berbagai kelemahan kantor dan akan mudah menjatuhkan suatu kantor, apalagi kalau suatu kantor tersebut adalah kompetitor.
Sebab rahasia dan aibnya telah diketahui dengan mudah terkait bagaimana kondisi yang terjadi di dalam kantor, pihak eksternal pasti akan sangat senang sekali mengetahui, ternyata pihak yang jadi pesaingnya justru sudah terlihat keropos dari dalam dan akan bisa dengan begitu mudahnya mengantisipasi strategi yang dijalankan oleh suatu kantor.
Sehingga kantor justru bisa saja semakin jatuh terpuruk, karena "rahasia dapur" dan aibnya sudah kentara dapat terlihat dari luar atau telah diketahui oleh pihak luar.
Sementara dampaknya bagi diri karyawan, kalau sampai terbukti secara sah dan meyakinkan secara fakta ketahuan, kedapatan, atau tertangkap tangan suka menjelek-jelekan kantor sendiri, maka bisa-bisa karyawan akan mendapatkan punishment yang berat atau parahnya malah dipecat.