Lihat ke Halaman Asli

Sigit Eka Pribadi

TERVERIFIKASI

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

Sales, Jangan Sepelekan Teknik Bridging

Diperbarui: 20 Februari 2023   15:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar Sales memprospek customer | Sumber Foto : Freepik.com

Mengoneksikan hubungan antara customer dan kantor agar terjalin relasi bisnis yang harmonis adalah bagian dari tugas sales.

Atau juga dalam artian sales memiliki peran sangat krusial untuk mem-bridging hubungan dari customer kepada kantor dan sebaliknya juga dari kantor kepada customer.

Termasuk juga di dalamnya adalah mem-bridging trafic informasi dan komunikasi dari kantor kepada customer ataupun sebaliknya (teknik bridging).

Bridging berasal dari kata "bridge", secara harfiah berarti jembatan. Jadi teknik bridging sederhananya adalah teknik menjembatani dua topik yang tidak ada kaitannya sama sekali, namun pada akhirnya bisa jadi nyambung. Begitulah kurang lebihnya definisi singkatnya.

Nah, yang sering jadi masalah itu adalah, seringkali sales menyepelekan soal bridging ini, sehingga informasi dan komunikasi jadi sering putus di tengah jalan.

Kantor menyampaikan apa kepada customer tapi customer tidak tahu, customer menyampaikan apa kepada kantor tapi kantor tidak tahu, pas saling konfirmasi jadi tidak nyambung kantor kemana customer kemana, tentu kalau dicari siapa biang penyebabnya akan mudah sekali, yaitu ada yang salah pada sales.

Inilah juga yang seringkali menyebabkan sales gagal closing customer dan tentunya berdampak simultan juga kepada kantor. Sebab kegagalan sales closing customer merupakan kegagalan juga bagi kantor.

Oleh karenanya teknik bridging ini jangan disepelekan oleh sales, kalau memang ada kendala ataupun masalah dan butuh back up agar informasi dan komunikasi antara kantor dan customer tidak terputus di tengah jalan, maka jangan segan untuk meminta bantuan kepada team leader Anda.

Misalkan begini, ketika Anda butuh back up untuk presentasi produk karena customer-nya kelas kakap atau korporasi misalnya dan Anda ragu untuk mempresentasikannya misalnya, maka jangan ragu dan segan, segera menghadap ke team leader ungkapkan masalah ataupun kendalamu tersebut agar ada tindak lanjut dari team leader.

Atau yang ini misalnya, Anda butuh bantuan krusial saat negosiasi produk misalnya, ya jangan ragu untuk minta back up kepada team leader, daripada nekat nyebur malah hasilnya tidak optimal, lebih baik minta bantuan kan, bisa jadi malah deal dan closing customer. Iya kan.

Logis kok kalau dalam hal-hal tertentu dan krusial sales butuh back up dari team leader-nya, lagi pula yang namanya team work itu ya mesti we work as a team.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline