Sesuai prediksi penulis, ternyata Argentina berhasil menaklukan Kroasia, bahkan tidak tanggung-tanggung dengan skor telak 3-o.
Dua Gol Julian Alvares dan satu gol penalti Lionel Messi berhasil membuat Modric dan kawan-kawan tak berkutik dan bertekuk lutut.
Ya, sebenarnya sih mulai dari penyisihan grup, penampilan Kroasia sejatinya memang kurang greget. Lini depan Kroasia termasuk tumpul padahal di lini tengah Kroasia komposisinya ciamik.
Bisa dilihat, dalam penyisihan grup, Kroasia dua kali imbang dengan skor kacamata saat melawan Maroko dan Belgia, padahal peluang emas yang seharusnya bisa jadi gol oleh lini depan begitu banyak.
Namun demikian, peluang emas tidak bisa dimanfaatkan dengan baik oleh lini depan Kroasia, padahal lini tengah Kroasia dalam dua pertandingan tersebut cukup diatas angin, apalagi ketika melawan Maroko.
Ketika melawan Kanada yang memang tim terlemah digrupnya barulah striker-striker Kroasia bisa mencetak gol demi gol ke gawang Kanada.
Nah, problematika lini depan ini semakin nampak saat melawan Jepang di Perdelapan Final, padahal lini depan Kroasia dimanjakan umpan-umpan cantik dari lini tengah tapi hanya sebiji gol yang di lesakan ke gawang Jepang dan problematika inipun tidak jauh beda saat melawan Brazil di Perempat Final.
Meskipun pada akhirnya dewi fortuna berpihak pada Kroasia karena berhasil memulangkan Jepang dan Brazil dari ajang Piala Dunia 2022 lebih dahulu melalui kemenangan adu penalti, tapi masalah tumpulnya lini depan Kroasia masih jadi hal mendasar.
Ya, pada akhirnya antiklimaks Kroasia terjadi saat melawan Argentina, dan seperti tidak belajar dari pertandingan sebelumnya, lini depan Kroasia memang mandul, padahal jelas-jelas dari presentase penguasaan bola dan presentase penguasaan lini tengah Kroasia lebih unggul dari Argentina dan cukup banyak peluang sebenarnya shoot on goal Kroasia dibanding Argentina.