Lihat ke Halaman Asli

Sigit Eka Pribadi

TERVERIFIKASI

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

Ini Pengalaman Saya Ketika Mengalami Koma

Diperbarui: 15 Juni 2022   11:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Dokumen Pribadi


Ini pengalaman koma saya, akibat parahnya paparan infeksi Long Covid-19.

Hai semuanya, sudah setahun lebih saya vakum di keluarga besar Kompasiana ini, yah bukan tanpa sebab juga sih saya vakum, ini di karenakan saya menderita sakit keras, saya vakum akibat parahnya paparan infeksi Long Covid-19, bahkan bisa dikatakan saya sampai koma sekira 3 hari.

Nah, berkaitan dengan itu, maka izinkan saya berbagi pengalaman hidup saya tersebut secara kronologis, dan tentunya tujuan saya adalah baik, untuk berbagi sebagai pembelajaran bersama.

Ya, untuk kedua kalinya saya kena Covid-19, yaitu sejak 6 Mei 2021 atau tepatnya sekira setahun yang lalu, dan saya harus dirawat inap, karena kondisi saya cukup berat.

Ya, ternyata kondisi saya semakin memburuk, karena pada tanggal 21 Mei 2021 pukul 2.30 Wita dini hari atau beberapa hari setelah Idul Fitri dan saat itu masih dalam perawatan isolasi di ruang rawat inap Rumah Sakit, tiba-tiba saya merasa sesak/sulit bernapas.

Karena saya semakin merasa sesak napas, dan kondisi semakin mengkhwatirkan, maka pihak medis segera mengevakuasi saya ke ruang ICU, saya segera ditangani tim medis, saat itu yang saya rasakan sudah gelap. Yang jelas secara intinya saya ditangani secara intensif hingga akhirnya saya tersadar kembali.

Ya, setelah beberapa hari kondisi saya mulai membaik dan sudah sadar, baru setelahnya secara kronologis saya dapat mengetahui apa yang terjadi pada saya.

Ya, ternyata dari yang diinformasikan oleh dokter, saya koma 3 hari, dan dirawat di ICU hampir 7 hari, saya mengalami henti jantung mendadak, namun masih bernapas atau nyaris gagal napas, dan dalam kasus ini ternyata saya masuk dalam kategori serangan jantung akibat pengentalan darah.

Ya, pengentalan darah di jantung (saking pekatnya darah dalam tubuh), sehingga jantung tidak bekerja semestinya, katanya dokter, ini kasusnya berbeda dari penggumpalan darah, penyumbatan pembuluh darah dan sejenisnya yang merupakan pemicu serangan jantung koroner.

Kasus saya merupakan pengentalan darah yang berasal dari dampak infeksi Long Covid, sehingga pada saatnya darah kental/pekat yang telah lama ada pada pembuluh darah sampailah melewati jantung, ini diperparah karena saya perokok berat, akibatnya, memperparah infeksi, sehingga ada sejenis cairan atau lendir di paru-paru karena dampak merokok, sehingga semakin memperberat kondisi saya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline