Jangan besar pengeluaran daripada pemasukan.
Ya, begitulah, bulan Ramadan ini kalau kita tidak cermat merencanakan dan mengelola keuangan rumah tangga, bisa jadi ke depan kita akan semakin boros dan bahkan akan nombok, sehingga pas hari raya Idul Fitri malahnya gigit jari.
Sering sekali, hanya karena lapar mata dan terhanyut menuruti keinginan, kita jadi terlupa dan tergoda untuk mengeluarkan anggaran yang seharusnya bukan pada posnya atau sesuai kebutuhan.
Sehingga memang amatlah perlu untuk di-budgeting sesuai pos-posnya masing-masing, agar besaran pengeluaran selama bulan Ramadan ini tidak melebihi pagu anggaran pemasukan dari penghasilan bulanan.
Nah, kaitannya dengan itu, dalam setiap bulan ramadan, penulis bersama istri selalu merencanakannya jauh-jauh hari terkait budgeting beberapa pos anggaran yang akan di keluarkan selama Ramadan ini.
Setidaknya beberapa hal berikut inilah yang penulis dan istri lakukan:
1. Mendiskusikan budget Ramadan.
Ya, mendiskusikan budget kebutuhan dan keperluan selama ramadan secara bersama-sama dengan istri itu adalah penting. Ini bukan berarti suami tidak percaya dengan istri dalam hal mengelola keuangan rumah tangga.
Tapi ini dilakukan dalam rangka membangun kesepakatan dan komitmen bersama terkait pos-pos apa sajakah yang sekiranya perlu dianggarkan selama Ramadan.