Sudah lobi-lobi, ribet dalam bernegosiasi, menyisihkan waktu dan tenaga untuk menjalin hubungan kepada customer, tapi ujung-ujungnya sales gagal closing customer.
Ya, gagal closing customer adalah hal yang masih wajar bagi sales dalam menawarkan maupun menjual produk, maka yang perlu dilakukan ke depan adalah jangan menyalahkan keadaan ataupun larut dalam kekecewaan pada kegagalan tersebut.
Sehingga sales harus tetap maju untuk bangkit dengan cara learn to unlearn yaitu dengan meninjau kembali apa-apa sih kira-kira faktor yang menjadikan sales gagal closing customer tersebut.
Seperti, meninjau kembali apakah pendekatannya masih kurang cocok misalnya, di mana yang bikin tidak cocok misalnya, apakah ada yang belum optimal dikuasai terkait fitur produk misalnya dan lain sebagainya.
Jadi learn to unlearn ini semacam merefleksi diri, yang bisa dilakukan dengan cara melibatkan orang lain, seperti teman, tim leader, ataupun keluarga dalam rangka menguji asumsi, untuk selalu curious, hunggry, dan humble dengan terbuka dan bertanya lebih dalam lagi kepada mereka yang kita libatkan tentang kegagalan closing customer tersebut.
Maksudnya di sini adalah, agar sales tidak hanya berdasar kapasitas pribadinya saja dalam menjalankan tugasnya, tapi perlu terbuka menerima sudut pandang dan masukan orang lain.
Sehingga sales bisa menemukan akar masalah, apa kira-kira yang tidak sesuai saat memprospek customer dan sampai akhirnya bisa menemukan metode baru dari hasil learn to unlearn tersebut.
Nah, setelah sudah melakoni diri dengan proses learn to unlearn, berikut ini adalah beberapa jurus yang bisa diterapkan untuk selanjutnya.
1. Riset dan matangkan dengan benar segmen customer yang diprospek
Kesalahan paling mendasar yang dilakukan oleh sales pada umumnya adalah tidak jauh dari, tidak meriset dengan detil terkait siapa customer ataupun perusahaan yang diprospek, bahkan langsung menjual tanpa meriset segmen prospek dari produknya sendiri, tidak dikonsep dengan baik sasaran prospeknya.