Lihat ke Halaman Asli

Sigit Eka Pribadi

TERVERIFIKASI

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

Pentingnya Berpikir Logis dalam Berwirausaha

Diperbarui: 5 Februari 2021   06:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi (Sumber: www.bbc.com)

Berwirausaha, selain memerlukan mindset atau pola pikir dan kekuatan mental, penting juga untuk berpikir logis dalam menyikapi berbagai hal terkaitnya.

Sehingga wirausahawan mampu menelaah ataupun mengkaji secara logika apa-apa yang sekiranya masuk akal, realistis dan rasional dalam menjalankan wirausahanya.

Bahkan dengan berpikir logis ini, wirausahawan dapat menumbuh-kembangkan kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif, maupun menalar, untuk mampu merumuskan dan meneliti masalah, menyusun hipotesis, mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis data, hingga menarik kesimpulan dan mengambil keputusan dalam menjalankan wirausahanya.

Lantas yang jadi pertanyaannya adalah, bagaimana sih caranya membangun proses berpikir logis dalam berwirausaha ini?

Untuk mengawali proses berpikir logis, maka yang perlu dilakukan terlebih dahulu adalah harus punya prinsip.

Ini karena prinsip berperan sangat fundamental bagi diri, yaitu sebagai ruh ataupun landasan dalam rangka bertindak.

Nah, berdasar sedikit pengalaman penulis, maka dalam hal berpikir logis ini, ada beberapa prinsip yang perlu dimiliki di antaranya seperti:

1. Selalu berprinsip mengkonstruktifkan diri secara objektif
Dalam hal ini, yang perlu dilakukan adalah membuang jauh-jauh mental blocking dari dalam diri, seperti, menghilangkan sikap menilai diri tidak berguna misalnya, tidak menghakimi diri dengan keterbatasan kemampuan misalnya, dan berbagai sikap minor lainnya yang tidak bagus buat mental diri.

Sebab apa, sikap mental blocking ini sejatinya adalah justru mendoakan diri sendiri ke arah yang negatif, sebagai pernyataan kebenaran ataupun pembenaran bahwa diri sendiri memang tidak kompeten.

Sehingga di sinilah juga kenapa sebabnya proses logika berpikir harus ditumbuh-kembang dengan cara mengkonstruktifkan diri secara objektif dan berpikir positif.

Seperti misal, orang lain bisa kenapa saya tidak, kalau yakin dan fokus saya pasti bisa meraih sukses, saya pasti mampu dan lain sebagainya yang intinya bisa, memotivasi dan membawa diri ke arah yang konstrukrif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline