Abu Janda dan Ambroncius Nababan, dua orang ini tengah jadi sorotan tajam khalayak publik karena statemen kontroversinya di Medsos masing-masing.
Seperti apa yang distatemenkan oleh Ambroncius Nababan dalam Medsosnya;
"Mohon maaf yang sebesar-besarnya. Vaksin Sinovac itu dibuat untuk manusia. Bukan untuk gorila, apalagi kadal gurun. Karena menurut Undang-Undang, gorila dan kadal gurun tidak perlu divaksin".
Sementara itu Abu Janda alias Permadi dalam Medsosnya berstatemen seperti berikut;
"Islam memang agama pendatang dari Arab, agama asli Indonesia itu sunda wiwitan, kaharingan dan lain-lain. dan memang arogan, mengharamkan tradisi asli, ritual orang dibubarkan, pake kebaya murtad, wayang kulit diharamkan. kalau tidak mau disebut arogan, jangan injak-injak kearifan lokal".
Ya, ulah kontroversi yang bisa dikatakan sudah sangatlah ekstrim, kebangetan, sangat tidak mendidik dan penuh kegoblokan yang berotak tengik dari kedua orang ini akhirnya memicu ricuh, riuh dan amarah khalayak publik.
Tentunya kalau tidak ada tindakan terukur terkait penyelesaiannya, maka hal ini bisa akan semakin kontroversial, publik akan semakin kisruh dan marah, tentunya hal ini tidaklah boleh terjadi, oleh karena itu kericuhan yang disebabkan oleh kedua orang goblok tersebut haruslah ada penyelesaian dan jalan keluar yang bijak serta dapat menenangkan khalayak publik.
Yang jelas sesuai perkembangannya, salah satu pembuat onar yaitu, Ambroncius Nababan sedang diproses hukum oleh pihak kepolisian dan dapat dimungkinkan terancam pidana, semoga saja seiring prosesnya ada keputusan yang bijak dan transparan.
Sementara untuk si pembuat onar lainnya yaitu Abu Janda sudah ada tindakan pelaporan berbagai pihak dan masyarakat terkait ulahnya tersebut kepada pihak kepolisian.