Terkadang dalam ruang lingkup dinamika beraktivitas dalam keseharian, kita sering sekali terlupa mengabaikan kekuatan refleksi diri atau (Power Of Self-Reflection).
Padahal sejatinya, membangun kekuatan refleksi diri ini adalah sangat dibutuhkan ataupun diperlukan, ketika pada suatu saat kita sedang dalam kondisi terpuruk dan tersulit.
Yang jelas, dalam keseharian kita, tentunya kita sering sekali dihadapkan dengan kondisi yang memiliki terlalu banyak beban pikiran, terlalu peka dengan bawaan perasaan, dan terlalu mengiyakan luapan emosional.
Di sinilah sebenarnya yang menjadi latar belakang alasannya, mengapa sejatinya kekuatan refleksi diri itu perlu dibangun oleh kita.
Kenapa bisa begitu?
Kekuatan refleksi diri adalah sebagai proses di mana kita tidak hanya sedang mengontrol ataupun menyadari pikiran, emosi, dan perasaan saja.
Tetapi kita juga dapat mengambil tindakan introspektif, korektif, dan evaluatif untuk menghilangkan berbagai pengaruh negatif dan bertindak jujur pada diri sendiri.
Kekuatan refleksi diri juga merupakan suatu proses untuk mengulas kembali hal-hal apa saja yang sudah kita lakukan sebelumnya, seperti dengan mengingat kembali kesalahan-kesalahan kita dan langkah-langkah apa sajakah yang akan kita lakukan kedepannya nanti.
Kekuatan refleksi diri juga merupakan langkah solutif atau sebagai jalan keluar dalam rangka memahami diri, menggali lebih dalam tentang diri, dan pada akhirnya membuat perubahan yang positif dan bernilai tambah dalam menjalani hidup.
Sehingga karenanya, kita dapat memilih, memilah maupun memutuskan dengan benar apa yang sedang dalam kendali kita dan apa yang sedang tidak dalam kendali kita.