Kita tentu selalu bergumul atau terlibat dengan berbagai aktivitas ataupun rutinitas dalam kehidupan sehari-hari.
Namun terkadang, sering sekali keterlibatan kita terhadap aktivitas ataupun rutinitas tersebut, membuat kita terlupa untuk melakukan hal yang sebenarnya cukup penting bagi diri.
Hal yang sering sekali membuat kita terlupa dalam aktivitas ataupun rutinitas kita tersebut adalah, memberi kesempatan untuk bernegosiasi pada diri sendiri.
Maksud dari memberi kesempatan untuk bernegosiasi pada diri sendiri di sini adalah, bagaimana kita bisa berlaku adil dan bijak, untuk selalu peka, perhatian, perduli dan mencintai diri sendiri.
Sehingga kita tidak serta merta mengambil keputusan terhadap diri hanya berdasar kepada emosi semata, tapi berdasar atas pertimbangan hati dan pikiran secara saksama.
Sebab, sering sekali terjadi ketika ketelanjuran keputusan telah dieksekusi oleh kita, tapi ternyata keputusan tersebut di luar ekspektasi kita, atau membuat kita jadi menyesalinya karena keputusan yang kita ambil tersebut ternyata hanya atas dasar emosi semata.
Bahkan juga, berbagai hal yang sering membuat kita terbawa insecure, bad thinking, over thinking, dan berbagainya yang sejenis adalah karena kita terkadang takpernah memberi kesempatan pada diri untuk melakukan negosiasi pada diri sendiri.
Nah, di sinilah letaknya, kenapa memberi kesempatan untuk bernegosiasi pada diri sendiri ini menjadi penting, karena amatlah berpengaruh bagi proses bertumbuh kembang diri dalam rangka menjadi lebih bijak di keseharian kita.
Termasuk juga bagi terapi diri, agar lebih dapat memaknai bagaimana kiranya melakoni kehidupan yang sedang dijalani.
Lalu, bagaimana sih caranya memberi kesempatan untuk bernegosiasi pada diri sendiri itu?