Penulis yang juga mengelola usaha dibidang penyiaran radio dan beberapa sayap usaha kecil lainnya, beberapa kali sering menerima sekaligus membaca Curriculum Vitae (CV) para pelamar kerja (Job Seeker) yang isinya seringkali kurang relevan dengan apa yang dibutuhkan oleh para pemberi kerja (costumer needs).
Sebab ternyata, seringkali hal-hal yang sebenarnya sifatnya adalah tidak terlalu perlu untuk dimasukan kedalam CV, ternyata turut dimasukan juga kedalam CV tersebut.
Sebenarnya sih bukannya juga dalam hal ini CV-nya yang dikatakan salah, mungkin juga hal ini karena kebiasaan yang jadi terbiasa, karena para Job Seeker mengambil dasar dari berbagai referensi dan literatur yang ada terkait bagaimana cara membuat CV tersebut.
Nah, berkaitan dengan CV ini, dari sedikit pengalaman penulis, maka ada beberapa trik ataupun strategi yang bisa penulis bagikan, soal bagaimana sih sebenarnya CV yang relevan sesuai kebutuhan pemberi kerja tersebut.
Lalu, bagaimana sih CV yang relevan sesuai dengan kebutuhan pemberi kerja itu?
1. Berbeda tujuan lamaran kerja, pasti akan berbeda juga apa yang merupakan kebutuhan rekrutmennya.
Sama halnya dengan berbisnis, maka CV bagi para Job Seeker adalah sebuah produk bisnis diri, secara umumnya produk bisnis dalam suatu usaha tentu akan dibuat sesuai dengan kebutuhan pasar.
Begitu pula soal CV sebagai produk bisnis diri bagi para Job Seeker, sehingga kemasan dan pembuatan produk bisnis diri tersebut haruslah dikemas ataupun dibuat sesuai dengan kebutuhan pemberi kerja atau costumer needs.
Maksudnya di sini adalah, tidak ada yang namanya CV itu sama untuk semua costumers needs, berbeda tujuan lamaran kerja, tentu akan berbeda juga apa yang merupakan kebutuhan rekrutmennya, jadi harus berbeda juga CV-nya kepada masing-masing costumer needs, jangan sampai CV dibuat sama rata untuk semua costumer needs.
Nah, inilah yang sering penulis temukan selama pernah menerima dan membaca CV tersebut kenapa CV akhirnya jadi tidak relevan dengan kebutuhan costumer needs.