Lihat ke Halaman Asli

Sigit Eka Pribadi

TERVERIFIKASI

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

Puisi | Fenomena Watak Pandemi

Diperbarui: 27 September 2020   19:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar via Grid.id

Fenomena watak pandemi corona, yaitu ketika banyak orang bertindak seolah-olah akan hidup selamanya.

Padahal, takada yang akan hidup selamanya.

Banyak dari mereka, menghabiskan waktu berkerumun bersama untuk hal-hal yang takpenting.

Padahal, kerumunan adalah santapan lezat corona.

Ketika diingatkan, setiap kata yang keluar dari mulut adalah malapetaka dan kesuraman.

Padahal, corona itu nyata adanya.

Hidup itu akan selalu diiringi rangkaian perubahan yang tidak pernah berakhir.

Perlu beradaptasi dengan pasang surut yang datang terhadap perubahan-perubahan.

Perubahan itu jelas tidak bisa dihindari ketika corona datang dalam hidup, sehingga mau tidak mau harus menerimanya sebagai perubahan.

Namun terkadang, banyak orang takut akan perubahan, sehingga membatasi kemajuan dan kehilangan proses berpikirnya.

Padahal sejatinya, perubahan itu adalah proses belajar, bergerak, bertumbuhkembang, dan bagian dari hidup yang harus dihadapi oleh setiap orang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline