Pandemi corona masih memandemi dan satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah dengan menemukan vaksin virus corona.
Seiring pandemi corona ini, ternyata fenomena-fenomena baru juga turut memandemi, diantaranya seperti, memandeminya berbagai sebaran berita hoaks tentang obat dan vaksin virus corona.Dan yang lebih fenomenal lagi adalah, ketika para "pakar medis palsu" turut memandemi di tengah pandemi.
Dengan sebegitu yakin dan pongahnya para "pakar medis palsu" ini mengklaim bahwa mereka telah menemukan vaksin ataupun obat yang mampu menangkal dan mengobati virus corona.
Entah apa yang melatar belakangi dan yang menjadi dasar pemikirannya, sampai para pakar medis palsu ini, berani tampil mengklaim bahwa mereka telah menemukan obat ataupun vaksin anti virus corona.
Sementara itu, vaksin corona masih dalam penelitian dan pengujian oleh berbagai pihak yang berwenang dan berkompeten.
Padahal juga, kalau sudah berkaitan dengan ilmu medis, tentunya tidaklah boleh sembarangan mengklaim diri sebagai pakar medis dan juga termasuk penemuannya.
Karena yang jelas, para pakar medis yang sejati, pasti akan sangat jelas tentang siapakah jati dirinya yang sebenarnya berkaitan dengan kepakaran medisnya dan penemuan medisnya sesuai disiplin ilmunya.
Namun ironinya, di tengah pandemi corona ini, ternyata tak sedikit oknum-oknum yang mengaku ataupun mengklaim diri sebagai pakar medis.
Ya, bisa dilihat faktanya bagaimana sebaran pesan hoaks berantai di WAG yang menginformasikan berbagai rujukan klinis, baik itu soal vaksin, obat, herbal, jamu dan sejenisnya.
Bahkan informasi yang belum bisa dipertanggung jawabkan ini seringkali mengatas namakan orang-orang yang berkompeten sebagai tokoh medis ataupun pakar medis, padahal belum tentu semua itu benar.