Tentunya disetiap kantor, baik itu kantor pemerintahan ataupun swasta, akan ada yang berperan sebagai Humas, public relation, narahubung, ataupun yang sejenisnya.
Berasal dari para Humas inilah biasanya siaran pers, press release resmi ataupun pernyataan resmi yang mewakili suatu instansi sebagai informasi resmi akan di umumkan kepada khalayak publik.
Berkaitan juga dengan informasi resmi ini, maka pihak media ataupun dalam hal ini para Jurnalis atau para awak media, akan mengutip, menjadikan dasar, menjadikan sumber resmi dalam kaitannya dengan pemberitaan.
Maka disini, para Humas akan seringkali berhubungan ataupun berhadapan dengan para Jurnalis, sehingga dalam hal ini Humas sangat dituntut memiliki kemampuan "bergaul" dan relationship yang baik dengan para awak media tersebut, termasuk juga medianya.
Dan yang jelas ketika suatu instansi telah menunjuk ataupun mempercaya seseorang untuk mengemban amanah sebagai Humas, maka ada dipundaknya lah hal-hal yang berkaitan dengan informasi tentang instansinya menjadi tanggung jawabnya.
Akan tetapi, tidak sedikit juga orang yang sudah dipercaya oleh instansinya sebagai Humas justru tampil kurang kompeten ketika harus berhadapan ataupun berhubungan dengan Jurnalis dan media.
Oleh karenanya melalui artikel ini, penulis ingin berbagi sedikit pengalaman, tentang bagaimana tips, agar Humas mampu menjalin, membangun, menggalang sinergitas dengan para Jurnalis dan media, ataupun ketika Humas harus berhadapan langsung dengan para Jurnalis.
Lalu, apa saja sih tips tersebut?
1. Mengutamakan integritas diri dalam mengemban amanah sebagai Humas.
Pejabat Humas merupakan corong suara yang terdepan dalam mewakili instansi, sehingga seorang Humas dituntut mengutamakan integritasnya, memahami secara mendalam apa yang menjadi tugas pokoknya.
Karena juga apa yang menjadi pernyataan Humas adalah keterangan resmi yang mewakili suatu instansi ataupun unsur pimpinan, maka apa yang di informasikan haruslah jujur, sesuai fakta dan data.