Lihat ke Halaman Asli

Sigit Eka Pribadi

TERVERIFIKASI

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

Menyoal Perilaku Individualistis di Kawasan Perumahan Elit

Diperbarui: 10 Juni 2020   16:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi perumahan elit. (sumber: Hilda B Alexander/Kompas.com)

Pernah saya ingin menyambangi rumah kawan, kebetulan kawan saya ini tempat tinggalnya ada di salah satu kawasan perumahan elit.

Kenapa saya bilang kawasan perumahan elit, karena rata-rata rumahnya type 45-an keatas, rumahnya besar magrong-magrong, bertingkat dan dikelilingi pagar-pagar yang tinggi.

Nah, sesampainya saya di kawasan perumahan elit tersebut, saya seperti merasa aneh sendiri, karena saya merasa kawasan ini layaknya seperti tak ada penghuninya, padahal waktu itu masih sore hari.

Memang sih, ada satu dua  orang dan kendaraan yang melintas tapi tetap saja saya merasa sunyi di dalam kawasan perumahan elit tersebut.

Rumah-rumah gedong tersebut banyak yang sepi layaknya nggak ada penghuninya, hanya terlihat aktivitas beberapa satpam di perumahan yang memang rumahnya ada bangunan pos jaga.

Padahal warga di kawasan perumahan elit ini saling bertetangga tapi kok rasanya seperti nggak saling bertetangga, pikir saya.

Jauh beda banget dibandingkan kawasan perumahan kampung tempat saya tinggal, ada saja aktivitas-aktivitas yang dikerjakan para tetangga saya.

Saya sempat kebingungan juga mengitari blok-blok di kawasan perumahan elit ini, padahal sudah di kasih map juga oleh kawan, dimana letak posisi rumahnya.

Saya juga sudah mencoba bertanya kepada beberapa orang yang melintas di sekitar kawasan perumahan elit tersebut, tapi nggak ada yang tau juga patokan dan letak persisnya rumah kawan saya.

Lalu saya telpon kawan saya tersebut, untuk minta tolong dipandu melalui telpon agar saya bisa lebih mudah menemukan letak rumahnya.

Nah, sepertinya saya sudah sampai, karena kawan saya bilang saya sudah sampai dan sesuai map di handphone juga menunjukkan kalau saya sudah sampai di depan rumahnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline