Setiap momentum ramadan ataupun hingga lebaran tiba, iklan-iklan produk makanan dan komoditi barang lainnya jadi lebih masif ditampilkan.
Seperti yang bisa dilihat disetiap media elektronik, media cetak dan media online, iklan-iklan komersil bertajuk ramadan ataupun lebaran membanjir.
Sebab saat momentum ramadan dan lebaran inilah biasanya daya beli dipasaran dan pola konsumtif masyarakat sedikit meningkat tidak dari biasanya.
Sehingga para pemilik komoditi barang harus jeli menerapkan strategi pemasaran masing-masing dalam rangka memasarkan dan menjual produk mereka saat momentum ramadan dan lebaran.
Maka dalam hal ini, guna meraih pangsa pasar, lebih membranding produk, dan meraih profit tersebut, para pengiklan membubuhkan bumbu-bumbu pesan kebaikan ramadan dan lebaran yang diselipi promo -promo tertentu dibalik pemasaran produk tersebut.
Jadi seperti yang bisa dilihat ketika produk-produk tertentu selalu dikenal dan familiar dimasyarakat, karena mereka selalu identik dan menjadi ciri khas tersendiri bila berkaitan dengan momentum ramadan dan lebaran.
Seperti iklan-iklan produk komersil sirup marjan, Indomie, biskuit roma, dan lain sebagainya tersebut ketika momentum ramadan dan lebaran selalu menjadi tradisi, ciri khas, dan identik masing-masing.
Hampir semua iklan-iklan produk tersebut bila bertajuk momentum ramadan dan lebaran selalu memberi kesan melalui pesan kebaikan masing-masing.
Yang jelas penulis sangat apresiatif dengan kreatifitas para pemilik produk ini, karena masih menyelipkan unsur edukasi kepada masyarakat melalui pesan-pesan kebaikan dibalik tujuan utama masing-masing.
Jadi tinggal kepada masyarakat saja untuk lebih bijak menyikapinya dan mengontrol daya beli dan pola konsumtif masing-masing, karena sudah barang tentu iklan-iklan produk tersebut akan dibuat semenarik mungkin, bahkan disertai dengan promo-promo yang menggiurkan.
Disinilah sebenarnya iklan-iklan komersil yang kerap membanjir saat momentum ramadan dan lebaran ini seharusnya perlu di imbangi dengan iklan layanan masyarakat yang notabene di keluarkan oleh pemerintah.