Lihat ke Halaman Asli

Sigit Eka Pribadi

TERVERIFIKASI

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

Sedihnya Ramdan 2020 Ini, Tak Bisa Besuk Kerabat yang Rawat Inap di RS

Diperbarui: 5 Mei 2020   18:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar | Dokumen Pribadi

Mendapati kabar kalau kerabat keluarga sedang sakit dan sampai harus dirawat inap di rumah sakit, tentu saja kita akan berempati untuk membesuk atau menjenguk kerabat keluarga kita tersebut.

Begitu juga sebaliknya kalau dari kita sendiri yang sakit dirawat inap dirumah sakit, tentu keluarga kita yang lain hingga teman sejawat akan datang membesuk kita dirumah sakit.

Tentunya hal ini dilakukan dalam rangka memberikan doa kesembuhan dan support ataupun motivasi agar yang sakit punya semangat untuk sembuh dan sehat, bahkan empati dan rasa perduli juga tumbuh ketika ada dari keluarga yang turut bersama-sama untuk menunggui yang sakit.

Namun saat ramadhan tahun 2020 kali ini, karena berkaitan dengan pandemi korona, maka soal membesuk ini hal-hal tersebut diatas jadi sangat terbatas dan agak sulit dilakukan.

Pasalnya pihak rumah sakit sangat ketat sekali memberlakukan protokol dirumah sakit, termasuk juga soal protokol membesuk dan menunggui bagi pasien yang dirawat inap dirumah sakit.

Seperti halnya saya dan istri, ketika ada saudara sepupu saya yang dirawat inap dirumah sakit, ternyata saya dan istri tidak bisa membesuknya.

Apalagi karena penyakit yang diderita saudara sepupu saya tersebut harus membuatnya sampai di isolasi atau dilarang besuk untuk sementara waktu, karena saudara sepupu saya di statuskan sebagai PDP korona atau Pasien Dalam Pengawasan korona.

Jadi, dalam hal ini kecuali hanya keluarga terdekat saja, maka saudara sepupu saya tersebut tidak ada yang boleh menunggui dan tidak boleh sama sekali dibesuk untuk sementara waktu, sampai kondisinya memungkinkan dan tidak ada indikasi korona.

Padahal sebenarnya saudara sepupu saya tersebut  penyakitnya tidak ada kaitannya sama sekali dengan korona, padahal dia dirawat inap karena sakit asma menahun yang memang sudah merupakan penyakit kronisnya.

Terkejut dan heran juga saya jadinya, kok saudara sepupu saya ini sampai harus berstatus PDP, padahal sakitnya tidak ada hubungannya dengan korona.

Saya pun coba menjelaskan dengan berdalih alasan kalau yang dirawat itu saudara sepupu saya yang artinya keluarga juga, dan itu sudah memang sakit kronisnya, tapi tetap saja pihak rumah sakit tidak mengizinkan saya dan istri membesuk saudara sepupu saya tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline