Di tengah pandemi korona hingga memasuki bulan ramadhan kali ini, maka sektor komoditi pangan di pasaran sangatlah menjadi titik krusial, sehingga ketahanan harga pangan baik secara skala nasional maupun di daerah harus tetap stabil terjaga.
Sebab seperti yang sudah klasik terjadi bila disetiap bulan ramadhan hingga jelang hari raya idul fitri maka harga pangan sering tidak stabil atau mengalami fluktuaktif harga.
Bahkan yang sering terjadi adalah produk-produk komoditi pangan tersebut bisa mengalami kenaikan harga hingga 2 sampai 3 kali lipat dari harga normal.
Umumnya alasan yang kerap memantik naiknya harga komoditi pangan ini adalah seperti, terjadinya kekosongan stok pada produk pangan ataupun terjadinya gagal panen pada produk pangan.
Atau bisa juga karena pengiriman atau pendorongan logistik pangan dari daerah-daerah penghasil komoditi pangan ke daerah lainnya sering terkendala karena transportasi atau karena cuaca.
Namun yang menjadi anomali dan tanda tanya besar itu adalah, mengapa kenaikan harga komoditi produk pangan ini selalu saja konsisten bila memasuki bulan ramadhan hingga jelang hari raya idul fitri?
Yang jelas dapat dipastikan, konsistennya kenaikan harga pangan yang berlipat-lipat ganda harganya di bulan ramadhan hingga jelang idul fitri adalah akibat ulah bejat para kawanan penimbun dan para gerombolan spekulan.
Sehingga hal inilah yang seringkali menjadi penderitaan bagi masyarakat, bahkan semakin tambah menderita lagi, karena bulan ramadhan kali ini, Indonesia sedang dilanda bencana nasional pandemi korona.
Betapa jahat, munafik, dan tidak manusiawinya para kawanan penimbun dan para gerombolan spekulan pengkhianat-pengkhianat bangsa tersebut.
Bayangkan saja, ditengah kondisi perekonomian masyarakat yang semakin sulit dan memprihatinkan di tengah pandemi korona ini, tapi tetap saja tega mengkhianati sesama anak bangsa.
Inilah yang wajib jadi perhatian pemerintah, karena ulah khianat para kawanan penimbun dan para gerombolan spekulan ini tidak bisa dibiarkan ataupun ditolerir begitu saja, sehingga harus bisa diatasi oleh pemerintah.