Mendikbud RI Nadiem Makariem pernah menyebutkan bahwa ada tiga dosa besar dalam dunia pendidikan yakni intoleransi, kekerasan seksual, dan perundungan.
Pada realitanya dihadapkan dengan perkembangan dunia pendidikan belakangan ini, maka apa yang diungkapkan Mas Nadiem memang benar adanya.
Sepertinya memang ada yang salah dan ada sesuatu yang hilang dalam dunia pendidikan Indonesia hingga sekarang ini.
Karena telah ada kasus-kasus amoral yang kian bermunculan yang artinya sistem pendidikan Indonesia belakangan ini kian bertambah suram seiring makin maraknya, intoleransi, kekerasan seksual, dan perundungan.
Fakta dilapangan adanya kasus pelecehan seksual oleh dosen, guru dan antar anak didik, perundungan diantara, anak didik, hingga kekerasan dan persekusi guru, dan banyak lagi yang lainnya, merupakan potret nyata dunia pendidikan saat ini.
Nampaknya Mas Nadiem perlu menambahkan kembali secara khusus tentang pengamalan Pancasila dan pendidikan moral dalam program kerja merdeka belajar yang telah dicanangkan didunia pendidikan.
Mas Nadiem sepertinya perlu mendalami lagi kenapa 3 Dosa besar pendidikan ini semakin kekinian bukannya semakin terhapus, tapi justru kian bertambah.
Sepertinya semenjak pengajaran Pendidikan Moral dan Pancasila dihapuskan, memang ada yang hilang dari lini dunia pendidikan yaitu tentang aspek moral.
Hilangnya pendidikan moral ternyata sangat berdampak buruk dengan kian maraknya kasus-kasus amoral yang bermunculan belakangan ini.
Pasalnya 3 dosa besar ini kalau ditarik benang merahnya, biang keladi dari penyebabnya adalah karena adanya buruknya moralitas masing-masing dari para pembuat dosa atau pelakunya.
Betapa akhlak, etika, atau yang berkaitan norma kesusilaaan dan moralitas semakin tergerus dan perlahan kian hilang dan dalam hal ini artinya dunia pendidikan saat ini sedang mengalami kondisi darurat pendidikan moral.