Lihat ke Halaman Asli

Sigit Eka Pribadi

TERVERIFIKASI

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

Siapapun Masyarakat Boleh Datang Merantau ke IKN Baru, Asalkan...

Diperbarui: 21 Desember 2019   19:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden RI Jokowi saat berkunjung ke IKN yang baru | Dokumen gambar milik DW.com

Sebagian wilayah PPU dan Kukar provinsi Kaltim telah resmi jadi Ibukota negara (IKN), dan kedua wilayah ini akan segera menjadi wilayah yang semakin  modern dengan berbagai teknologi dan kecanggihannya.


Berbagai infrastruktur seperti bangunan/gedung bertingkat, jalan, moda transportasi dan lain sebagainya akan segera dibangun di IKN yang baru.

Begitu juga eksodus masyarakat baik pegawai pemerintah maupun swasta ataupun masyarakat lainnya akan segera berduyun-duyun menuju IKN yang baru.

Namun bagaimanakah kiranya penerimaan masyarakat lokal yang akan segera melihat kenyataan bahwa kampung halaman mereka akan menjadi IKN yang baru.


Khususnya menerima eksodus masyarakat luar yang kedepan bakal akan turut mendiami kampung halaman masyarakat lokal. Apalagi bila berkaitan dengan tradisi, budaya dan kearifan lokal diwilayah IKN yang baru.

Dalam hal ini penulis yang lahir dan besar di sekitaran wilayah IKN ingin sedikit memberikan gambaran bagaimana karakter wilayah baik masyarakatnya maupun tradisi budaya dari kedua wilayah yang di jadikan IKN yang baru ini.

Meskipun secara garis keturunan penulis adalah berdarah campuran yaitu ibu bersuku dayak dan ayah bersuku jawa, namun akar tradisi budaya dari ibu tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam diri penulis.

Secara umumnya wilayah IKN didiami oleh masyarakat suku Dayak, suku Paser, suku Kutai, dan beberapa etnis suku pendatang lainnya.

Masyarakat lokal PPU dan Kukar memiliki akar tradisi dan kebudayaan yang sangat kuat yang diwariskan secara turun temurun dari para leluhur mereka.

Pada umumnya masyarakat lokal suku Dayak, Paser dan Kutai memiliki karakter yang ramah dan santun, mereka akan menyambut dengan senang hati bagi siapa saja pendatang yang merantau di bumi etam Kaltim. Disamping itu sangat menjunjung tinggi dan begitu menghargai toleransi beragama.


Namun juga masyarakat suku Dayak, Paser dan Kutai memiliki sikap tegas, keras dan prinsip yang mengakar kuat dalam kerukunan keluarga dan menjunjung tinggi tradisi budaya warisan leluhur.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline