Masyarakat digegerkan berita dan informasi di berbagai media, terkait dengan keputusan tegas Gubernur Jakarta Anies Baswedan yang secara fakta dilapangan telah melakukan penggusuran sejumlah tempat bernaung dan tempat usaha milik warga Sunter, Jakarta Utara.
Padahal menurut pengakuan warga Sunter, Jakarta Utara, mereka semua yang digusur adalah pendukung Anies Baswedan saat gelaran Pilgub DKI 2017 yang silam.
Terkait penggusuran yang secara tepatnya ada di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara ini, maka warga Sunter komplain pada Anies yang dinilai tidak konsisten dan ingkar pada janji manis Anies yang dikoar-koarkan pada masa kampanye lalu, bahwa tidak ada pemberlakuan penggusuran kepada warga Sunter.
Sehingga berlatar dari ungkapan janji manis Anies tersebut warga akhirnya mempertanyakannya sekaligus menagih pembuktian janji manis tersebut.
Berbagai komentar, opini, dan kritik saling bersahut-sahutan menyoal keputusan Anies tersebut, tak luput juga kritikan pedas datang dari pihak Parpol yaitu PDIP yang merupakan lawan politik pengusung Anies, yang mengecam dengan keras bahwa Anies telah ingkar janji.
Sementara itu sanggahan datang dari kubu Parpol pengusung Anies yaitu Gerindra yang membantah dengan keras bahwa tudingan itu tidak berdasar, Anies tidak pernah menjanjikan itu kepada warga.
Pihak Gerindra menegaskan bahwa dalam kampanyenya Anies tidak pernah menyinggung narasi penggusuran tetapi mengutarakan program menata kota Jakarta agar jadi lebih tertata asri dan rapi, tentunya termasuk di wilayah Jakarta Utara.
Berdasar dari semua polemik pro dan kontra ini, berujung pula menjadi semakin sengit dan menarik saja, tapi makin eneg rasanya, manakala sudah masuk dalam ranah perseteruan politik, jadi ada sesuatu didalamnya yang berkaitan dengan kepentingan politis.
Berkaitan dengan polemik penggusuran ini Pihak Pemprov DKI Jakarta melalui Pemkot Jakarta Utara memberikan penjelasan.
Pada keterangan resminya Walikota Jakarta Utara, Sigit Wijatmoko, angkat bicara untuk meluruskan berita dan informasi yang beredar sekaligus menyoal benar tidaknya warga Sunter mendukung Anies.
Sigit menyatakan bahwa banyak dari warga sunter yang tidak turut serta dalam Pemilu Pilgub lalu dan menyatakan warga Sunter tidak terdaftar dalam DPT, sehingga klaim warga tersebut tidak berdasar.