Lihat ke Halaman Asli

Sigit Eka Pribadi

TERVERIFIKASI

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

Amien Rais Ternyata Belum Pikun

Diperbarui: 30 September 2019   12:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Amien Rais | Dokumen Pinter Politik.com

Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Prof H. Amien Rais ternyata belum pikun. Tokoh politik yang satu ini memang sangat populer dengan pernyataan-pernyataan kerasnya dalam mengkritisi Jokowi dan pemerintah.

Banyak yang kini meragukan intelegensia Amien Rais yang semakin termakan usia. Sehingga berbagai pernyataan kontroversi beliau seringkali dianggap hanya angin lalu saja dan menuding bahwa Amien Rais telah pikun.

Namun kalau melihat perkembangan berkaitan dengan apa yang terjadi di negeri ini sekarang, nampaknya pernyataan dan analisa Amien Rais masih tajam dan masih boleh dipertimbangkan.

Amin Rais sekaligus juga populer sebagai pakar politik, meragukan rezim pemerintahan Jokowi tidak akan bertahan lama berkuasa.

Bahkan, Amien Rais juga meramalkan bahwa kejatuhan rezim Jokowi ke depan bakal dapat terjadi seiring datangnya titik jenuh.

Dicuplik dari Suara.com Amien Rais pernah berkata, "Saya tidak tahu rezim ini apa bisa bertahan. Saya akan meramal enteng-entengan, sebuah rezim kalau sampai ke titik jenuh, saturation point, ajal, pasti juga akan ajal. Sepertinya lho, sepertinya ini, tidak begitu lama lagi, kecuali kalau cepat berbenah diri," kata Amien.

Pernyataan-pernyataan keras Amien Rais yang sering mengkritisi rezim Jokowi seringkali mendapat reaksi keras dari partai-partai pendukung Jokowi bahkan khalayak ramai.

Namun di satu sisi, bila dipertimbangkan melalui sudut pandang yang luas, bentuk kritik Amien Rais yang kenyang pengalaman politik tersebut, nampaknya boleh juga di pertimbangkan, mengapa?

Kalau boleh dilihat secara nyata, rakyat saat ini semakin kritis dan dapat menilai mana yang berpolitik kebangsaan dan yang mana ada kepentingan lain atau politik praktis.

Apalagi sampai detik ini rakyat masih terpolarisasi, sehingga suasana demokrasi yang berkualitas seperti yang diharapkan masih belum dirasa nyaman.

Seperti yang terjadi belakangan ini, polemik yang mewarnai kekuasaan rezim Jokowi sedang terjadi, rakyat mulai terusik dengan berbagai keputusan dan kebijakan yang ditelurkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline