Permasalahan mengenai perbatasan akan selalu aktual dan menarik untuk jadi perhatian. Sejarah membuktikan lepasnya Timor-timur, lepasnya pulau Sipadan-Ligitan, masalah Ambalat, masalah pencurian hasil laut oleh nelayan negara asing, penyelundupan di tengah laut, dan permasalahan lainnya, secara umum semuanya berakar dan didasari oleh permasalahan perbatasan.
Secara geografis Republik Indonesia berbatasan dengan beberapa wilayah Negara lain, baik wilayah daratan maupun wilayah lautan. Di sebelah utara, berbatasan dengan Negara Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Vietnam dan Samudera Pasifik.
Sementara itu di Batas barat, berbatasan dengan Samudera Hindia dan Negara India. Sebelah Selatan, masih berbatasan dengan Samudera Hindia dan Timur Leste, dan di bagian timur berbatasan dengan Papua Nugini.
Dengan melihat posisi peta geografis ini, Indonesia berbatasan dengan 10 Negara yang dihubungkan dengan laut dan 3 negara yang dihubungkan dengan daratan.
Sehingga mengenai perbatasan negara merupakan suatu tugas yang sangat penting dan krusial, diemban oleh pemerintah Republik Indonesia dalam rangka menjaga kedaulatan negara Maka dalam hal ini diperlukan peran Prajurit TNI untuk menjaga kedaulatan di beranda depan NKRI
Bagi Prajurit TNI mengemban tugas Operasi, adalah suatu kehormatan yang diamanahkan Negara termasuk tugas di perbatasan negara. Seluruh prajurit akan berkomitmen penuh mengabdikan seluruh jiwa raganya demi kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Meskipun harus dengan berat hati meninggalkan anak dan istri ataupun sanak famili, tak akan menyurutkan niat dan langkah dalam menunaikan tugas Operasi. Pantang mundur dan terus maju dengan langkah tegap demi nusa dan bangsa.
Dalam setiap pemberangkatan penugasan tak pelak suasana haru, isak tangis dan pemandangan menyentuh hati selalu teriring menyertai tugas Operasi. Waktu 9 bulan lebih bukanlah waktu yang sebentar bagi sanak keluarga yang harus merelakan para Prajurit TNI ini bertugas.
Tak sedikit diantara Prajurit yang bertugas ini harus meninggalkan anak-anak mereka yang masih balita, orang tua yang sedang sakit, atau bahkan meninggalkan istri yang tengah mengandung, bisa dibayangkan kesedihan yang mendalam dirasakan tatkala sang ayah tak dapat menyaksikan dan mendampingi sang istri saat kelahiran anaknya.
Melihat tatapan polos anak balita mereka menatap kepergian sang ayah ke medan tugas, siapa yang tak akan trenyuh dan menangis melihat pemandangan ini. Apalagi ditambah dengan peluk cium penuh kasih sayang sang ayah, betapa pilu rasanya melihat semua itu.
Dalam melaksakan tugas di medan operasi, juga bukanlah perkara mudah. Seperti diawal mengenai luasnya wilayah perbatasan, dibutuhkan pengorbanan seluruh jiwa dan raga, bahkan nyawa.