Realita konflik dijalan kadang datang tak disangka, suatu hari di jalan dalam sebuah perjalanan, tiba tiba saya kaget dan Ciiiiiit,,, bunyi rem motor saya berdecit, bau ban seperti terbakar dan bau jalanan akibat gesekan rem menyeruak.
Untung saja bapak itu tidak tertabrak, nyariss hampir saja tertabrak bapak itu, dengan motornya perlahan dia menghampiri saya dan lalu,Dibentaknya saya.
"kamu itu gimana sih!, dimana matamu sih kalau jalan liat-liat, coba tadi kalau saya tertabrak, jadi apa saya," Bentak bapak itu.
Bapak itu marah rupanya, padahal kalau dilihat dari duduk perkaranya, beliaulah yang tiba tiba memacu motornya langsung keluar dari gang dan langsung masuk kejalan, akhirnya saya coba menjelaskan kepadanya, kenapa hal ini terjadi.
"Maaf pak, saya kaget, sebab bapak tiba-tiba keluar dari gang itu tidak tengok kanan kiri dulu pak, untung saya sempat rem pak." Saya coba menjelaskan, tapi si bapak makin emosi
Kamu itu sudah tau salah, ngotot pula, bukannya minta maaf malah nyolot kau, cari masalah kau!," si bapak tambah emosi dan nada suaranya makin tinggi.
Wah, repot juga kalau menghadapi karakter seperti ini, saya coba menenangkan beliau dan mengalah daripada tambah ribut.
"Pak saya sudah minta maaf, saya hanya sedikit menjelaskan kondisi tadi pak, bukannya ngotot." Kata saya.
"Itu tadi kamu bilang apa, kamu menyalahkan saya toh, harusnya kamu pelan tadi liat-liat dulu, jangan asal saja, kamu bisa naik motor tidak sih, jangan jangan SIM kau nembak pula." Kata Si bapak
Iya sudah pak saya yang salah, saya yang ngebut tapi, ini SIM saya ada kok pak, STNK juga ada, semuanya masih berlaku." Kata saya.
Aahh sudahlah, lain kali kau hati hati naik motor, jangan kayak tadi ugal-ugalan hampir saya tadi kamu tabrak." Kata si bapak.