Lihat ke Halaman Asli

Sigit Eka Pribadi

TERVERIFIKASI

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

Persinggahan dalam Catatan Kenangan

Diperbarui: 14 April 2019   23:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri, jln malioboro jogja

Membuka kembali foto-foto galeri, ingatan ini kembali kebeberapa waktu yang silam, ternyata saya juga pernah singgah ditempat-tempat yang menjadi ikonik wisata, walaupun hanya singgah tapi ingatan itu masih tertulis dalam pikiran dan saya rangkum momen-momen memori ini dalam artikel ringan ini.

Catatan perjalanan dimulai dari Jogja, seingat saya saat itu saya ada tugas dinas kantor namun waktunya hanya 3 hari dan harus segera kembali ke Balikpapan, saat itu masih ada waktu free 1 hari, dan akhirnya saya telpon saudara yang ada di Jogja. 

Untuk menemani saya memanfaatkan waktu yang ada walau hanya untuk sekedar singgah, dan minta tolong mengantar saya ke Jakarta, karena malam harinya saya harus bergabung dengan rekan yang lain berangkat bersama dari Jakarta, maklum biaya negara sih, sekalian ngirit biaya kereta, hehehe, 

Nah, tempat pertama saya singgahi adalah Malioboro, siapa yang tak kenal tempat ini, sejak jam 07.30 pagi saya dan saudara saya sudah di kawasan ini. Di kawasan ini banyak terdapat toko suvenir khas Jogja, banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang sering lalulalang dikawasan ini untuk berburu souvenir.

Malioboro Jogja

Seingat saya, saat itu saya singgah di pasar bering harjo untuk membeli souvenir, Bering harjo merupakan pasar tertua di Jogja dan memiliki nilai historis dan filosofi kraton. Kemudian sayapun sempat singgah sejenak di areal benteng Vredeburg yang juga memiliki nilai histori yang tinggi, benteng yang menjadi saksi sejarah perjuangan bangsa ini, secara lengkap tentang Vredeburg bisa dibuka di berbagai sumber, karena saya buru-buru nih, hehehe.

Benteng vredeburg

Catatatan di Jogja hanya sampai disini, karena saya harus memburu waktu ke jakarta dan akhirnya kami berangkat tepat jam 9 pagi, namun saya bilang pada saudara saya sempatkan mampir di Bandung dulu, karena saya pingin liat panorama gunung tangkuban perahu.

Sepanjang perjalanan banyak sebenarnya terhampar keindahan semesta ini, namun tak dapat ku singgahi, ah sayang sekali, mungkin nantilah lain kali. Sesampainya di Bandung kami langsung menuju Lembang, karena dari situ viewnya indah kata saudara saya, tapi perut ini lapar juga karena perjalanan dari Jogja Ke Bandung sekitar 5 jam itupun sudah dengan kecepatan yang wauw banget saudara saya memacu laju mobilnya, akhirnya singgah sejenak makan sate kelinci di tanjakan daerah Lembang.

Singgah makan sate kelinci dulu

Dan selesai makan lanjut lagi perjalanan, saya tanyakan pada saudara untuk minta tolong carikan view yang indah untuk bisa liat tangkuban perahu, seingat saya dia menyebut puncrut, saya langsung iyakan dan tancap gas ketempat itu, saya perkirakan masih sempet waktunya untuk singgah sejenak, dan ternyata memang sungguh indah nian, puas saya walau hanya cukup memandang panorama tangkuban perahu.

Panorama Tangkuban Perahu.

Panorama bukit dari puncrut

Ah waktu begitu cepatnya berlalu, sudah makin sore saja, cukuplah sudah untuk kali ini pikir saya saat itu, mungkin lain waktu, suatu saat nanti saya bisa sampai ke gunung itu, memandang kawahnya yang populer itu, sebelum bertolak ke Jakarta saya sempatkan mampir ke tahu tauhid, untuk membeli bekal dan oleh-oleh tahu tauhid yang katanya terkenal itu.

Tahu Tauhid Lembang

Selesai beli oleh-oleh, saat itu tepat jam 15 sore saudara saya memacu kendaraan langsung bertolak ke Jakarta sekitar 3 jam perjalanan saat itu dan tiba dibandara sutta sekitar jam 18.00 lebih dikit lah, jam berangkat pesawat masih jam 19.05 syukurlah kata saya masih bisa ke kejar sesuai target waktu. 

Saya ucapkan terima kasih pada  saudara saya atas kebaikan mereka, dan saya suruh mereka menginap dulu jangan langsung lanjut, dan di iyakan mereka untuk singgah dulu menginap dirumah tante di Jakarta sekaligus menyampaikan mohon maaf saya karena tidak bisa mampir, dan akhirnya itulah sekilas catatan kenangan perjalanan ini, meski hanya singgah tapi tertulis dalam ingatan walaupun agak sulit diingat.

*****

Salam hangat.

Sigit.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline