Mengulas tentang "Dewa Ruci" yang juga merupakan nama Kapal yang digunakan di Negara Indonesia ini. Dalam pewayangan, kisah Dewa Ruci merupakan kisah tentang kepatuhan sejati seorang murid kepada gurunya. Dewa Ruci adalah nama seorang Dewa kerdil (mini) yang dijumpai oleh Bima atau Werkudara dalam sebuah perjalanan mencari air kehidupan.
Dikisahkan bahwa Bima menerima perintah dari gurunya untuk mengarungi samudera yang berbahaya. Tanpa keraguan sedikitpun, Bima segera melaksanakan perintah gurunya. Dalam perjalananya mengarungi samudera, Bima menemui berbagai rintangan, dintaranya bertemu dua raksasa dan seekor naga.
Namun dengan penuh keyakinan, Bima dapat mengalahkan semua rintangan tersebut dan bertemu dengan Dewa Ruci yang pada akhirnya mengajarkan banyak hal kepada Bima. Ajaran utamanya adalah tentang pentingnya memiliki jati diri dan kesucian hati, dalam mengalahkan berbagai hawa nafsu.
Kisah fiksi ini dapat menjadi inspirasi, KRI Dewa Ruci dengan berbagai tantangannya, tidak hanya menjadi rutinitas semata, namun juga dapat menjadi"perangkat diplomasi Indonesia", karena kegiatan-kegiatan yang dilakukan berupa muhibah ke negara-negara lain, sangat memberikan kontribusi positif terhadap diplomasi Indonesia kepada dunia internasional.
Saat ini Indonesia tengah menghadapi tantangan revolusi Industri 4.0 (empat titik nol). Tantangan ini harus dengan cepat diantisipasi. Dalam hal ini kemampuan untuk berdiplomasi juga diperlukan, karena Indonesia perlu menjalin kerja sama dengan Negara maju.
Untuk menjawab tantangan revolusi Industri beserta dampak sosialnya, moderenisasi Alutsista yang berbasis teknologi digital perlu dilakukan begitu juga KRI Dewa Ruci demi terwujudnya kapabilitas pertahanan negara yang mampu menangkal dan mengatasi ancaman terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan segenap masyarakat Indonesia karena jenis teknologi yang menjadi pilar Industri 4.0 (empat titik nol) semakin bergerak cepat dan sulit dikuasai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H