Lihat ke Halaman Asli

Sigit Eka Pribadi

TERVERIFIKASI

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

Ketika Anak Tanya "Seks Itu Apa?"

Diperbarui: 12 Juli 2019   20:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi anak bertanya IDN News.com

Ketika anak tanya seks itu apa?

Banyak penelitian yang menunjukkan dampak-dampak positif pendidikan seksualitas (di rumah maupun di sekolah) yang dilakukan sedini mungkin dan disesuaikan dengan umur atau kondisi anak.

Di satu sisi pendidikan seksualitas yang dini dan lengkap  pada dasarnya akan memberikan pengetahuan dan keberanian pada anak untuk melaporkan kepada orang tua atau guru mengenai prilaku seksual.

Masalahnya adalah masih banyaknya hal yang menghambat dilakukannya pendidikan seksualitas kepada anak, karena kesalah-pahaman banyak orang tua, guru, tokoh-tokoh agama dan tokoh-tokoh pemerintahan mengenai pendidikan seksualitas.

Sehingga banyak yang menganggap tentang seksualitas masih tabu dibicarakan dan pendidikan seksualitas hanyalah mengenai bagaimana berhubungan seks jadi tidak perlu diberikan kepada anak-anak. dan kerap kali berpendapat nantinya mengerti dengan sendirinya.

Inilah yang menjadi ironi padahal ada referensi yang dapat dipercaya pada bukti-bukti ilmiah yang banyak dipublikasikan di jurnal-jurnal kedokteran, kesehatan masyarakat, psikologi maupun ilmu-ilmu sosial mengenai manfaat jangka pendek maupun jangka panjang pendidikan seksualitas.

Rubin dan Kindendall dalam artikelnya yang berjudul Sexuality Education for Children and Adolescents (2010) mengingatkan bahwa pendidikan seksualitas bukan sekedar pendidikan mengenai aspek fisik dan biologis seperti bagaimana hubungan seks dan pembuahan terjadi yang kemudian menghasilkan bayi.

Tetapi juga meliputi pemberian pengetahuan komprehensif mengenai tubuh dan seksualitas (termasuk aspek-aspek psikologis, emosional, relasional dan sosial) sehingga mereka bisa bertumbuh secara sehat, mengetahui hak-haknya dan tidak melanggar hak-hak orang lain.

Rubin dan Kindendall menambahkan bahwa pendidikan seksualitas yang dini dan komprehensif berperan membekali anak-anak kita untuk melindungi diri dari berbagai ancaman seperti kekerasan dan pelecehan seksual, kehamilan tak dinginkan maupun infeksi menular seksual.

Radar Semarang.com | seks usia dini

Lalu bagaimana bentuk praktis pendidikan seksualitas bagi anak?

Ya, dengan menyampaikan hal-hal sederhana seperti menjelaskan nama alat kelaminnya secara benar dan dalam bahasa yang terang tanpa menunjukkan rasa malu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline