Lihat ke Halaman Asli

Sigit Pristiyanto

Berbagi sudut pandang

Resensi Mustika Zakar Celeng

Diperbarui: 11 Juni 2024   12:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Resensi Mustika Zakar Celeng

Judul: Mustika Zakar Celeng

Penulis: Adia Puja

Tebal buku: 224

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tahun: 2023

Pembaca: 21+

Sebelum memasuki babak pertama, buku Mustika Zakar Celeng mendapat kata pengantar dari Juri Kesenian Jakarta. Mustika Zakar Celeng adalah karya Adia Puja yang mendapat perhatian dari juri Dewan Kesenian Jakarta tahun 2021 karena membawa mitos dan realitas pada masyarakat, serta cerita-cerita lisan dari berbagai wilayah di Indonesia. Isu yang disampaikan dalam novel ini pada awal cerita adalah isu perempuan dan seksualitas, kemudian berkembang menjadi isu sosial, dan isu politik.

Adia Puja membuka babak dengan menghadirkan tokoh Nurlela dan Tobor, sepasang suami istri yang telah menikah selama sebelas tahun lamanya. Penyebab konflik utama pada novel ini telah dipaparkan pada babak pertama di kalimat pertama,

"Tidak bisakah kau bertahan sedikit lebih lama, Kang? Setidaknya sekali dalam seumur hidup. aku ingin merasa dipuaskan."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline