Lihat ke Halaman Asli

Sigit Pristiyanto

Berbagi sudut pandang

Balada Perang Bubat

Diperbarui: 13 Desember 2023   11:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://nationalgeographic.grid.id/

Di tengah keramaian selisih keris dan pedang, Hayam Wuruk bungkam

Seperti kerisnya yang masih tertancap rapat di selongsong kayu ukir

Bibirnya pun tertancap pada kebisuan abadi.

Tak seperti saat janinnya yang menggetarkan bumi Pabayu Pindah

Atau tangisan pertamanya yang menggemparkan Gunung Kelud, sekarang dia hanya bisa pasrah pada kekarepake bumi dan pangestune gunung.

Matanya terus mencari di antara darah-darah dalam silsilah

Pajajaran!

Pajajaran!

Gajah Mada! Matanya berhenti pada sebuah ironi

Dengan tajam dia mengamati patih yang menopangnya dalam kejayaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline