Lihat ke Halaman Asli

Potret Pendidikan

Diperbarui: 22 Januari 2016   20:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kemajuan suatu bangsa dipengaruhi oleh perkembangan pendidikan bangsa itu sendiri. Negara-negara maju sangat memperhatikan kualitas pendidikan mereka. Namun bagaimana dengan Indonesia? Sebagai salah satu dari negara berkembang yang sudah lama merdeka, Indonesia seharusnya sudah memiliki kualitas pendidikan yang cukup. Namun bagaimana faktanya?

Ada yang menyatakan bahwa di Indonesia yang penting paling penting untuk guru adalah hasil akhir dibanding dengan pendidikan di Autralia yang menghargai proses dan setiap proses itu dicatat. Kemudian Indonesia membebankan materi yang cukup banyak dibandingkan di negara lain.

Ada berapa fakta – fakta lain tentang pendidikan di Indonesia 

1. Angka Anak yang Putus Sekolah masih Tinggi

Dari laporan Departeman Pendidikan & Kebudayaan, tiap-tiap menit ada empat anak yg putus sekolah dengan penyebab yang paling sering adalah tingginya anggaran pendidikan yang tinggi walaupun ada program pemerintah tentang wajib belajar 9-12 tahun namun masih ada saja pungutan-pungutan lain yang dilakukan oleh pihak beberapa sekolah.

2. Kesadaran Pentingnya Pendidikan masih Rendah di Kalangan Orang Tua

Hal ini pada umumnya terjadi di daerah pedesaan dimana banyak orang tua yang menganggap bahwa bersekolah itu hanya menghabiskan biaya sementara mereka membutuhkan biaya.

3. Kualifikasi guru yang kurang

Banyak guru terutama di daerah - daerah tidak memiliki kualifikasi yang dibutuhkan namun akhirnya mengajar karena memang daerah tersebut kekurangan tenaga pendidik. Beberapa diantara mereka hanya tamatan SLTA sudah mengajar. Ada juga guru yang harus mengajar beberapa bidang pelajaran. Namun beberapa tahun terakhir ini sudah diadakan program mengajar ke beberapa daerah tertinggal.

4. Beberapa daerah kekurangan Guru

Faktanya, banyak daerah kekurangan tenaga pengajar jika dibandingkan dengan daerah perkotaan. Mungkin hal ini dikarenakan tunjangan guru terlebih di daerah jauh dari kata cukup untuk pemenuhan kebutuhan sehingga banyak yang lebih memilih mengajar diperkotaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline