Menulis merupakan salah satu kegiatan berbahasa, tetapi tidak semua orang terampil berbahasa dapat menulis dengan baik. Menulis memang tidak mudah, tetapi jangan anda bayangkan bahwa menulis adalah kegiatan yang sangat sulit dan jangan pula anda berpendapat bahwa menulis sangat erat kaitannya dengan bakat. Menulis sama dengan keterampilan-keterampilan yang lain seperti keterampilan membuat kue, membuat anyaman, berhitung, komputer, dan lain-lain yang dapat diperoleh dengan cara mempelajarinya dan mempraktikkannya. Setiap keterampilan yang diperoleh dengan cara mempraktikkannya harus sering diulang-ulang atau dilatih secara menerus atau berkesinambungan.
Menulis adalah sebuah keterampilan berbahasa. Sulit membayangkan seseorang yang harus mengajarkan menulis tetapi tidak pernah memiliki pengalaman menulis. Salah satu penyebab mengapa orang tidak suka dan menghindar dari menulis karena ia tidak memiliki pemahaman yang memadai mengenai apa, mengapa, dan bagaimana menulis itu. Berikut ini adalah hakikat menulis yang diharapkan dapat membekali kita dengan wawasan tentang konsep menulis dan konsep menulis sebagai proses.
- Menjelaskan pengertian menulis;
- Menguraikan manfaat menulis;
- Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab keengganan seseorang dalam menulis;
- Menerangkan mitos-mitos dalam menulis;
- Menemukan hubungan menulis dengan berbagai aspek keterampilan berbahasa lainnya;
- Menjelaskan pengertian menulis sebagai proses;
- Menjabarkan setiap fase dalam proses menulis.
Menulis pada dasarnya merupakan suatu bentuk komunikasi berbahasa (verbal) yang menggunakan simbol-simbol tulis sebagai mediumnya. Sebagai sebuah ragam komunikasi, dalam menulis setidaknya terdapat empat unsur yang terlibat. Keempat unsur itu adalah:
- Penulis sebagai penyampai pesan;
- Pesan atau sesuatu yang disampaikan penulis;
- Saluran atau medium berupa lambang-lambang bahasa tulis seperti huruf dan tanda baca;
- Penerima pesan, yaitu pembaca, sebagai penerima pesan yang disampaikan oleh penulis.
- Fungsi Menulis.
- Fungsi personal, yaitu mengekspresikan pikiran, sikap, atau perasaan pelakunya, yang diungkapkan melalui misalnya surat atau buku harian.
- Fungsi instrumental (direktif), yaitu mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain.
- Fungsi interaksional, yaitu menjalin hubungan sosial.
- Fungsi informatif, yaitu menyampaikan informasi, termasuk ilmu pengetahuan.
- Fungsi estetis, yaitu untuk mengungkapkan atau memenuhi rasa keindahan.
- Tujuan Menulis.
- Mengubah keyakinan pembaca.
- Menanamkan suatu pemahaman kepada pembaca.
- Merangsang proses berpikir pembaca.
- Menyenangkan dan menghibur pembaca.
- Memberitahu pembaca.
- Memotivasi pembaca.
- Manfaat Menulis.
- Peningkatan kecerdasan.
- Pengembangan insiatif dan kreativitas.
- Penumbuhan keberanian.
- Pendorong kemauan dan keterampilan mengumpulkan informasi.
Hairston (Nursisto, 1999: 8) memaparkan beberapa manfaat menulis sebagai berikut:
- Sarana untuk menemukan sesuatu..
- Memunculkan ide baru.
- Melatih keterampilan mengorganisasi dan menjernihkan sebagai konsep atau ide.
- Melatih sikap objektif pada diri seseorang.
- Membantu meyerap dan memproses informasi.
- Melatih untuk berpikir aktif.
Mengembangkan Ide dan Novelty.
Ide biasanya didapatkan dari berbagai sumber, antara lain dengan membaca buku, membaca jurnal ilmiah, berdiskusi, menghadiri seminar, mengamati fenomena di masyarakat, atau berasal dari sumber lainnya. Bila mendapatkan ide, segeralah menulis di kertas, buku catatan atau media lainnya agar bisa ditindak lanjuti bila telah punya waktu untuk memulai proses penulisan. Hal ini dibutuhkan untuk menghindari hilangnya ide.
Apakah yang dimaksud dengan "Novelty". Novelty adalah unsur kebaruan atau temuan dari sebuah tulisan. Tulisan dikatakan baik jika menemukan unsur temuan baru sehingga memiliki kontribusi baik bagi keilmuan maupun bagi kehidupan. Dalam hal ini jika kondisi tersebut tidak sama dengan milik orang lain, maka kemungkinan tulisan kita mengandung unsur novelty.
Menerbitkan Buku
Penerbit adalah badan usaha yang mencari profit, dan mempunyai idealisme dalam menerbitkan buku sesuai dengan visi misinya. Penulis dapat mengikuti idealisme Penerbit dalam menghasilkan buku yang akan dinikmati oleh pembacanya. Perbedaan antara penerbit buku dapat melibatkan beberapa faktor, termasuk skala operasional, distribusi, reputasi, dan kemampuan keuangan. Berikut ini adalah macam-macam penerbit:
1. Penerbit Mayor
Penerbit mayor yakni penerbit yang memiliki jangkauan nasional. Umumnya, buku-buku yang diterbitkan penerbit mayor adalah buku yang akan dipasarkan secara nasional, dengan sekali cetak, jumlah judul buku dicetak dalam jumlah banyak untuk didistribusikan baik ke toko buku maupun penjualan langsung direct selling, mempunyai jumlah kantor cabang skala nasional dan mempunyai mesin produksi.
Ciri-ciri penerbit yang baik antara lain yaitu:
- Memiliki visi dan misi yang jelas;
- Memiliki bussines core lini produk tertentu;
- Pengalaman Penerbit, Jaringan pemasaran;
- Memiliki percetakan sendiri;
- Keberanian mencetak jumlah eksemplar;
- Kejujuran dalam pembayaran royalti.